VOICEIndonesia.co, Jakarta – Warga negara Indonesia (WNI) termasuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia masih ada yang belum terdaftar di DPT Pemilu 2024.
Hal tersebut membuat Rasyiddin Abdul Latif dan warga negara Indonesia lainnya melaporkan kejadian di lapangan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum Republik Indonesia (DKPP RI).
Rasyiddin Abdul Latif saat menghadiri acara pengajian dan sholawatan di wilayah Kuala Lumpur pun mendapatkan banyak laporan dengan temuan WNI yang tidak terdaftar dalam DPT pemilu 2024.
Usai berdiskusi dengan Bawaslu RI, permasalahan tersebut disarankan untuk dilaporkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum Republik Indonesia.
“Laporan tersebut meliputi kronologi intimidasi dan dugaan yang kami dapati,” kata Rasyiddin Abdul Latif, seperti yang diterima VOICEIndonesia.co, Minggu, 14 Januari 2024.
Rasyiddin mengaku pihaknya telah mensosialisasikan dan berkoordinasi dengan PMI dan organisasi masyarakat untuk mengumupulkan data WNI yang belum terdaftar sebagai DPT Pemilu 2024.
“Ternyata data-data itu juga masuk bertahap sehingga jumlahnya sangat besar dengan total kurang lebih 100 ribuan orang,” jelasnya.
Pihaknya juga melakukan pengecekan satu persatu bersama relawan untuk memperoleh pembuktian, dan hasil yang ditemui juga sama masih banyak yang belum terdaftar.
“kami melakukan pengecekan satu persatu bersama kawan-kawan untuk memperoleh pembuktian, dan hasilnya yang kami temui juga sama masih banyak yang belum terdaftar,” ungkapnya.
Dengan temuan tersebut, Rasyiddin langsung melaporkan temuan ini ke PANWASLU KL (Kuala Lumpur) yang bertempat di Kantor Kedutaan Besar Indonesia KBRI.
“Laporan tahap pertama pada tanggal 23 Desember 2023 telah diterima kami juga sertakan dengan bukti data DPT yang belum terdaftar sebagai pemilih kurang lebih 400-500 an data pertama,” ungkapnya.
Setelah itu, pada tanggal 27 desember 2023 pihaknya menyerahakan tanda bukti laporan di dalam sebuah flashdisk untuk barang bukti dugaan dan disertakan juga dengan data-data lengkap lainnya sebagai syarat laporan.
“Pada tanggal 4 januari 2024, tahap kedua kami dipanggil Kembali oleh PANWASLU untuk memberikan klarifikasi data laporan yang telah kami sampaikan, tentunya disertakan dengan bukti-bukti yang telah diterima,
“Ada sekitar 40 pertanyaan yang ditanyakan dalam proses klarifikasi pada saat itu. Awalnya kami ditanyakan ihwal kronologi awal mula kami mendapatkan temuan laporan, sehingga pengumpulan data secara kolektif dan masuk bertahap. Kemudian juga kami ditanyakan bagaimana cara melakukan pengecekan data secara satu persatu sehingga kami mendapati jumlah masyarakat DPT yang sangat banyak belum terdaftar,
“Adapun itu, di empat pertanyaan terakhir menanyakan terkait hal nya tentang viralnya berita laporan yang kita laporkan ke PANWASLU. Kami bertanya tentang proses pelaporan kami ke mereka, namun mereka tidak memberikan informasi yang akurat dan akuntable sejauh mana kasus tersebut di proses karena ini mendekati hari H pemilu di bulan februari 2024. Sedangkan data kurang lebih ratusan ribu WNI itu perlu di berikan Hak-Hak Konstutional mereka. Mereka, Panwaslu KL seharusnya bekerja secara cepat dan akurat supaya bisa menyelamatkan data-data WNI yang belum terdaftar itu,” jelasnya.
Adapun pihak Rasyiddin dengan WNI lainnya berharap tiga hal.
Harapan kami kedepan adalah bisa mengubah tata cara Kelola dari pendaftaran dan pendataan peserta pemilu, karena pemilu ini bukan pertama sekali di laksanakan dan PMI juga bukan hanya berangkat di tahun 2023 ataupun 2022, harus di lakukan dengan hal-hal yang fair bagi pahlawan devisa negara Indonesia, mereke juga harus memahami bagaimana karakteristik masyarakat yang tinggal di Malaysia.
Selanjutnya, menciptakan pemilu yang Jurdil, cepat dalam pelayanan, tepat dalam pola pelaksanaan. transparan dalam proses pelaksanaan pra pemilu saat pemilu pasca pemilu , dan akuntabel.
Yang kedua, mengganti ketua PPLN KL karena tidak professional dan seakan-akan menghalang-halangi Masyarakat yang memberikan informasi dan telah melakukan intimidasi dan ancaman.
Ketiga, panwaslu juga di ganti karena tidak ada relevansi berita yang viral dengan pelapor Rasyidin.
