Integrasi Lulusan Vokasi dengan Standar Keterampilan PMI Perlu Dipercepat

by VOICEINDONESIA.CO- Afifah
0 comments
A+A-
Reset

VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani, menegaskan perlunya sinkronisasi antara revitalisasi pendidikan vokasi dengan kebutuhan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Hal ini disampaikan dalam rapat tingkat menteri yang digelar Kemenko PMK, Jakarta, pada Jumat (14/11/2025).

Menurut Christina, langkah tersebut dinilai strategis untuk menyiapkan tenaga kerja terampil yang siap bersaing di pasar kerja global.

Baca Juga: Aparat Kepolisian Manado Gagalkan Praktik Perdagangan Orang Via Telegram 

Ia mengatakan integrasi antara kompetensi lulusan sekolah vokasi, khususnya SMK dengan standar keterampilan negara tujuan perlu dipercepat.

“Bagi kami proses penempatan bisa berjalan lebih cepat dan terarah dengan adanya kandidat-kandidat calon pekerja migran yang telah memiliki kompetensi sesuai permintaan,” kata  Christina.

KemenP2MI telah memetakan potensi suplai tenaga kerja dari sekolah-sekolah vokasi dan menilai peningkatan kualitas melalui pembaruan kurikulum dan penambahan kompetensi bahasa sebagai kebutuhan mendesak.

Baca Juga: PLN Operasikan Smart Microgrid Berbasis Energi Hijau di Nusa Penida Bali 

KemenP2MI, lanjut Christina, akan terlibat dalam penyelarasan kurikulum, penentuan kebutuhan keterampilan teknis, masukan sertifikasi, hingga penguatan kemampuan bahasa.

Seluruh kebutuhan penempatan global akan diturunkan langsung ke SMK dan lembaga vokasi lainnya sebagai bagian dari suplai tenaga kerja terampil.

Menurutnya, langkah ini terkait langsung dengan program quick win Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan penempatan 500 ribu pekerja migran ke luar negeri pada 2026.

Dari jumlah tersebut, 300 ribu akan dipenuhi melalui lulusan SMK yang mendapat pelatihan kompetensi dan bahasa melalui program SMK Go Global, sedangkan 200 ribu lainnya berasal dari masyarakat umum dan siswa SMK/SMA yang masih bersekolah.

Christina menegaskan bahwa target itu merupakan angka minimal dan dapat dicapai melalui sinkronisasi kebijakan vokasi dan penempatan pekerja migran secara menyeluruh.

Sementara itu, Menko PMK Pratikno menambahkan bahwa revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi diarahkan tidak hanya untuk pasar kerja dalam negeri sebagai bagian dari pertumbuhan ekonomi dan hilirisasi, tetapi juga untuk memenuhi permintaan pasar kerja global.

Menurutnya, perluasan penempatan tenaga terampil ke luar negeri menjadi salah satu cara meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Editorial VOICEIndonesia

Tentang VOICEINDONESIA.CO

LOGO-VOICEINDONESIA.CO-Copy

VOICEIndonesia.co Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICEIndonesia.co dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

KONTAK

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow VOICEINDONESIA.CO