VOICEIndonesia.co,Jakarta – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menargetkan jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang ditempatkan di berbagai negara penempatan pada tahun ini dapat melebihi 274 ribu orang yang dicapai pada 2023.
Dalam acara pelepasan PMI ke Korea Selatan dan Jerman yang dipantau secara daring dari Jakarta, Senin, Benny menjelaskan ada 5.031 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang telah ditempatkan di Korea Selatan sampai dengan pertengahan Juli 2024 melalui skema kerja sama antar pemerintah atau Government to Government (G to G).
“Tapi kalau menghitung total penempatan per tahun ini apakah skema G to G, P to P, atau skema mandiri yang kita berangkatkan hitungan dari 1 Januari hingga Juli 2024 sudah mencapai 169.077 pekerja migran Indonesia. Mudah-mudahan penempatan di tahun 2023 mencapai 274.965 pekerja migran itu bisa terlampaui,” ujar Benny.
Baca Juga : BP2MI Soroti Peluang PMI Isi Posisi Sektor Kesehatan
Secara rinci, jumlah penempatan pada 2024 termasuk skema G to G selain Korea Selatan yaitu ke Jepang sebanyak 310 orang dan Jerman sebanyak 57 orang. Terdapat pula penempatan yang dilakukan swasta atau Private to Private (P to P) sebanyak 135.905 orang, penempatan mandiri 11.089 orang, dan penempatan PMI Untuk Kepentingan Perusahaan Sendiri (UKPS) 354 orang.
Dalam kesempatan itu Benny juga mengingatkan jasa besar para pekerja migran untuk negara, termasuk memberikan sumbangan devisa yang mencapai 14,22 miliar dolar AS atau sekitar Rp230 triliun pada tahun lalu. Jumlah itu mencakup sekitar 10 persen dari cadangan devisa Indonesia yang tercatat 136,2 miliar dolar AS per April 2024.
“Sumbangan terbesar kedua setelah sektor migas harus menjadikan kalian anak-anak muda yang memiliki rasa percaya diri,” ucap Benny Rhamdani.
Dalam kesempatan itu Benny juga mengingatkan jasa besar para pekerja migran untuk negara, termasuk memberikan sumbangan devisa yang mencapai 14,22 miliar dolar AS atau sekitar Rp230 triliun pada tahun lalu. Jumlah itu mencakup sekitar 10 persen dari cadangan devisa Indonesia yang tercatat 136,2 miliar dolar AS per April 2024.
“Sumbangan terbesar kedua setelah sektor migas harus menjadikan kalian anak-anak muda yang memiliki rasa percaya diri,” ujar Benny Rhamdani. (*)