VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dikabarkan akan berkolaborasi untuk memperluas potensi ekspor jasa Indonesia.
Kolaborasi dalam misi dagang luar negeri ini, rencananya bakal dilaksanakan pada Agustus atau September 2025 mendatang.
Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani menyampaikan hal tersebut menjadi salah satu langkah strategis dalam membuka akses pasar penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke sejumlah negara di Eropa.
“Karena ternyata ekspor jasa juga menjadi salah satu fokus dari Kementerian Perdagangan. Kami bersepakat untuk berkolaborasi dalam misi dagang tersebut,” katanya di Jakarta, (16/7/2025).
“Nantinya, akan ada pertemuan bisnis hingga presentasi terkait potensi di sektor apa saja yang bisa menjadi peluang untuk diisi oleh pekerja migran dari Indonesia,” sambung Christina.
Saat ini, fokus Kementerian P2MI adalah negara-negara yang memiliki permintaan (demand) terhadap pekerja migran dari Indonesia.
Utamanya negara dengan regulasi ketenagakerjaan dengan persyararan yang bisa dipenuhi pekerja migran Indonesia. Seperti Belanda, Italia, Spanyol, Yunani dan Jerman.
“Nah ini nanti akan dikerucutkan, mana yang kiranya paling pas disesuaikan dengan job order yang masuk di Kementerian P2MI,” kata Christina.
Baca Juga: Gubernur DKI Ajak Diaspora di AS Berkontribusi Bangun Jakarta jadi Kota Global
Ia juga akan melibatkan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang kredibel dan berpengalaman untuk turut serta dalam kolaborasi misi dagang Kementerian P2MI dan Kementerian Perdagangan.
“Kami akan mengkurasi P3MI yang punya pengalaman dan mau serius membuka pasar di luar negeri untuk ikut terlibat dalam misi dagang ini,” ungkapnya.
Dalam tahap awal, tambah dia, misi dagang ini akan fokus pada sektor hospitality, mengingat tingginya permintaan tenaga kerja di bidang tersebut di Eropa.
Adapun posisi yang akan ditawarkan mencakup housekeeping, spa terapis, barista, waiter, cook atau chef.
Baca Juga: Cegah Modus Penempatan Tenaga Kerja Murah, Magang ke Luar Negeri Akan Diatur Ulang
“Sektor hospitality memiliki peluang yang luas dan dapat menjadi pintu masuk bagi pekerja migran Indonesia untuk tampil dan bersaing secara profesional di pasar global,” tutur Christina Aryani.
Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri menambahkan, kolaborasi ini sejalan dengan mandat Kemendag dalam mempromosikan ekspor jasa, serta membuka peluang baru menjelang finalisasi perjanjian Indonesia-European Union Sustainable Investment and Partnership Agreement (Indonesia-EU SIPA).
“Kami ingin mengeksplorasi bagaimana Kemendag dan KemenP2MI bisa bersinergi dalam mendorong sektor jasa,” katanya usai pertemuan.
Roro Esti menyebut, sektor jasa, termasuk penempatan tenaga kerja terampil ke luar negeri, perlu mendapat perhatian lebih dalam strategi perdagangan Indonesia ke depan.
“Kami melihat kerja sama ini sebagai langkah penting untuk menggali potensi jasa Indonesia di pasar global,” tutupnya.
