VOICEIndonesia.co, Sidoarjo – Kantor Imigrasi Surbaya berdayakan para disabilitas demi terwujudnya kesempatan yang setara di dunia kerja dengan program I’m Possible.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya Ramdhani di Surabaya, Sabtu, (18/08/2024), mengatakan program ini bertujuan untuk mengubah persepsi publik terhadap para penyandang disabilitas dengan memberikan kesempatan kerja yang setara serta mendorong inklusivitas.
Rhamdani menjelaskan program I’m Possible dimaksudkan saya mampu untuk bekerja.
“Semua orang punya hak yang sama untuk bisa mendapatkan kesempatan. Kita di Indonesia mungkin masih kurang kesempatan memberikan peluang setara, padahal disabilitas juga memiliki potensi,” ujar Ramdhani, dikutip dari ANTARA.
Ia mengatakan, program ini juga diharapkan menjadi contoh bagi lembaga lainnya untuk memberdayakan para disabilitas dan memberikan kesempatan kepada mereka.
Baca Juga: KKP Perkuat Pengawasan di Pulau Terluar Kapal Asing
“Mudah-mudahan tidak cuma di Imigrasi, di kementerian atau lembaga yang lain juga bisa memberikan kesempatan yang sama sehingga mereka bisa bermanfaat untuk masyarakat maupun keluarga,” kata Ramdhani.
Salah satu pegawai program I’m Possible di Kantor Imigrasi Surabaya, Devi, mengatakan bahwa dirinya berterima kasih atas kesempatan yang diberikan sehingga bisa bekerja di Kantor Imigrasi Surabaya.
“Informasi (didapat) Juli pertengahan, mulai gabung per Agustus. Awalnya karena kerja sama Imigrasi dengan Gadisku yakni suatu lembaga galeri disabilitas di bawah naungan dinas sosial. Di situ ada info kalau Imigrasi Surabaya membuka kesempatan disabilitas untuk penempatan posisi customer service,” katanya.
Devi juga ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa meskipun memiliki keterbatasan fisik ia tetap mampu melakukan pekerjaan yang diberikan kepadanya.
“Kedua kaki saya membentuk letter O. Dengan keterbatasan fisik yang ada saya ingin menunjukkan bahwa meskipun ada kekurangan fisik tapi aku bisa. Saya ingin menunjukkan ke masyarakat luas kalau disabilitas itu bisa dan mampu,” katanya.*