VOICEIndonesia.co, Kupang – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melakukan pembinaan pegawai di Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Nusa Tenggara Timur (NTT), di Kantor BP3MI NTT, Senin, 20 November 2023.
Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika Pasifik, Lasro Simbolon mengatakan pembinaan pegawai di BP3MI NTT ini harus dioptimalkan, karena merupakan tanggung jawab semua untuk menjaga semangat motivasi dan integritas.
Larso juga menambahkan integritas merupakan faktor utama yang harus ditanamkan untuk diri sendiri maupun kepada seluruh pegawai.
“Menerapkan integritas memang sulit. Tapi ihktiar harus jalankan, saya percaya BP3MI NTT adalah tim yang besar, kuat dan solid.
Dihadapan seluruh pegawai BP3MI NTT yang hadir, Larso juga mengungkapkan peristiwa pegawai BP3MI Banten yang ditangkap oleh Kejaksaan Tinggi.
Baca Juga: Organisasi Pelaut dan Masyarakat Sipil Ajukan Permohonan JR UU Pelindungan Pekerja Migran ke MK
“Tiba tiba ada penangkapan oleh Kejaksaan Tinggi terhadap pegawai BP3MI Banten. Ini sangat membuat kita terguncang. Walaupun memang perlu ada perbaikan, namun proses investigasi hukum untuk kasus tersebut masih terus berlangsung,” jelasnya.
Larso menjelaskan, Kepala BP2MI sebagai pimpinan tentu ingin memperbaiki semuanya. Oleh karena itu, bekerja di BP2MI merupakan lahan pengabdian, karena yang dilayani adalah warga yang membutuhkan bantuan, yaitu Pekerja Migran Indonesia.
Larso juga menyarankan agar tidak tergoda dengan tawaran yang diberikan para oknum.
“Ini menjadi peringatan untuk kita semua. Kalahkan semua godaan dan kuatkan diri kita. Perhatikan juga para pegawai lain dan jangan kita abaikan, intinya kita saling mendukung dan kerja sama,” kata Larso.
Sekretaris Utama BP2MI, Rinardi mengatakan, pegawai BP3MI harus memberikan pelayanan terbaik kepada Pekerja Migran Indonesia.
Baca Juga: Ganjar Manggung di Acara Internal BP2MI, Rampai Nusantara Minta Benny Dipecat
“Hilangkan image yang kurang baik, tetap berikan pelayanan yang terbaik. Kita berharap bisa memberikan pelayanan maksimal. Integritas perlu kita perkuat jangan sampai tergoda dengan hal yang kurang baik,” ujar Rinardi.
Rinardi mengungkapkan, kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan waktu yang terbatas ini dengan baik. Selain pelayanan, penyerapan anggaran harus bisa dilakukan dengan optimal, tapi dengan kualitas yang baik.
“Jangan sampai anggaran yang ditambahkan tidak terserap. Kita ingin ada baseline setiap tahunnya meningkat,” papar Rinardi.
Plt Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa Timur Tengah, Brigjen Pol. Dayan Victor Imanuel Blegur, merasa bangga dengan para pegawai BP3MI NTT, karena NTT merupakan salah satu kantong Pekerja Migran Indonesia.
Ia berharap, sebagai kantong Pekerja Migran Indonesia, kegiatan pencegahan di NTT bisa dilakukan maksimal dalam lima tahun ke depan.
“Upaya pencegahan harus dilakukan secara maksimal. Kita selama ini menjadi bagian dari penegak hukum. Saya ingin NTT bersih dari sindikat dan perdagangan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO),” pungkasnya.
