VOICEINDONESIA.CO, Bandung – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli melepas 1.300 peserta magang Indonesia ke Jepang untuk bekerja di berbagai sektor industri di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bandung, Sabtu (20/9/2025).
Para peserta akan menjalani magang di perusahaan manufaktur, pertanian, konstruksi, perawat lansia, perhotelan dan pengolahan makanan. Mereka akan tersebar di berbagai kota Jepang antara lain Hokaido, Osaka, Okinawa hingga Fukuoka.
Yassierli menyatakan program pemagangan bertema “Belajar ke negeri Sakura, berkarya untuk Nusantara” ini merupakan bentuk kerja sama erat antara Indonesia dan Jepang yang telah terjalin bertahun-tahun.
Baca Juga: Mayoritas Pekerja Informal di Jabar Belum Memiliki Jamsostek
“Jumlah 1.300 peserta magang ini membuktikan adanya kepercayaan yang tinggi dari pihak Jepang terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia,” kata Yassierli.
Menaker menekankan program ini tidak hanya memberikan kesempatan kepada generasi muda Indonesia untuk meningkatkan keterampilan teknis, kedisiplinan, dan etos kerja, tetapi juga membuka wawasan global yang sangat berharga bagi masa depan bangsa.
Baca Juga: Ini Langkah Kemnaker Basmi Suap dan Kecurangan dari Dalam Birokrasi!
“Saya berharap, para peserta dapat menjadi duta bangsa yang membawa nama baik Indonesia dengan menunjukkan semangat belajar, disiplin, dan kerja keras yang menjadi ciri khas pekerja Indonesia,” ujar Yassierli.
Yassierli berpesan kepada 1.300 peserta magang agar menjaga kesehatan, mematuhi peraturan, dan menghargai budaya masyarakat Jepang. Ia mendorong mereka untuk memanfaatkan kesempatan magang ini menimba ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya, baik keterampilan teknis maupun soft skills.
“Jadikan pemagangan ini bukan hanya sebagai ajang belajar bekerja, tetapi juga sebagai sarana membangun jejaring dan persahabatan antarbangsa,” katanya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) wilayah II Jawa Barat, Endy Setiaji, mengatakan pengiriman peserta magang ke Jepang ini selain sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas SDM, juga untuk memperluas kesempatan kerja di luar negeri.
Salah satu peserta magang Faizah Haibatunnabila (19) dari Cirebon mengaku bangga bisa menjadi peserta magang di perusahaan manufaktur di Kota Osaka. Gadis asal Jawa Barat ini menyebut magang bukan hanya untuk meraih mimpi, tapi juga sebagai bukti anak desa bisa tampil di dunia dan memberikan karya nyata untuk negeri.
“Saya ingin pulang membawa ilmu, pengalaman kerja selama di Jepang dan rezeki serta membangun kampung halaman saya. Saya juga ingin berkontribusi untuk Indonesia lebih baik,” katanya.
