Wamen P2MI Dorong Desa Migran Emas Jadi Benteng Lawan Calo dan Pengelola Remitansi

Wamen Christina juga ingin Desa Migran Emas mengelola dan memberdayakan remitansi dari pekerja migran yang sudah bekerja di luar negeri.

by VOICEINDONESIA.CO
0 comments
A+A-
Reset
Suasa peresmian Desa Migran Emas di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu (25/6/2025).

VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani menegaskan kehadiran Desa Migran Emas dapat menjadi pusat informasi migrasi yang aman.

Hal itu disampaikan saat peresmian tiga Desa Migran Emas di Desa Jlampang, Wonosobo, Jawa Tengah pada Rabu (25/6/2025). Dalam sambutannya secara virtual di Jakarta, ia mengapresiasi peresmian tiga desa tersebut yang terletak di Desa Jlamprang, Desa Kuripan, dan Desa Margosari.

Ketiga desa itu diproyeksikan menjadi model pengelolaan migrasi pekerja yang aman, legal, dan berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi desa.

“Launching ini merupakan wujud nyata komitmen negara membangun ekosistem pelindungan pekerja migran yang utuh dan berkelanjutan yang dimulai dari desa, akar kehidupan para pekerja migran kita,” katanya.

Wamen Christina berharap, Desa Migran Emas menjadi benteng pertama memerangi praktik-praktik ilegal, termasuk percaloan yang kerap menjerat calon pekerja migran.

“Sudah saatnya desa menjadi pelindung, bukan ladang perburuan bagi para calo dan sindikat. Bersama Desa Migran Emas, kita ingin memastikan setiap Pekerja Migran Indonesia (PMI) berangkat dengan aman, bekerja dengan martabat, dan kembali dengan harapan,” ungkapnya.

Selain itu, Wamen Christina juga ingin Desa Migran Emas mengelola dan memberdayakan remitansi dari pekerja migran yang sudah bekerja di luar negeri.

“Remitansi tidak hanya sekadar uang kiriman, tapi bagian dari potensi pembangunan desa, peningkatan kesejahteraan keluarga, dan penggerak ekonomi lokal,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat mengatakan, Desa Migran Emas merupakan upaya yang sangat strategis dalam membangun sistem penempatan dan pelindungan pekerja migran Indonesia yang lebih inklusif, terstruktur dan berkeadilan.

Pemerintah Kabupaten Wonosobo, kata dia, juga telah membuat Peraturan Daerah terkait pelindungan pekerja migran Indonesia. Sejumlah desa di Wonosobo juga memiliki peraturan desa untuk melindungi warganya sebagai pekerja migran.

Hingga saat ini, jumlah pekerja migran Indonesia asal Wonosobo mencapai 695 orang.

Sebelumnya, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding meresmikan tiga desa di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah sebagai Desa Migran Emas Selasa (25/6/2025).

Menteri Karding mengatakan, perancangan Desa Migran Emas untuk memperbaiki tata kelola perekrutan dan penempatan dimulai dari desa. Hal ini penting dicanangkan demi peningkatan layanan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia.

“Saya ingin menggelorakan kesadaran agar semua pekerja migran atau calon pekerja migran yang mau berangkat ke luar negeri harus dengan prosedural agar tidak mengalami banyak masalah,” katanya saat melauncing Desa Migran Emas di Gedung Serba Guna Desa Jlamprang, Wonosobo, Rabu (25/6/2025).

Baca juga

Tinggalkan Komentar

Tentang VOICEINDONESIA.CO

LOGO-VOICEINDONESIA.CO-Copy

VOICEIndonesia.co Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICEIndonesia.co dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

KONTAK

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow VOICEINDONESIA.CO