VOICEIndonesia.co, Labuan Bajo – Direktur pelindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha menyebut bahwa peningkatan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) meningkat pada 2023.
Judha Nugraha menyampaikan hal tersebut dalam acara “Peluncuran Kajian TPPO Komnas HAM 2023 dan High Level Dialogue tentang TPPO” di Labuan Bajo.
Peningkatan kasus TTPO terjadi pada sektor online scam yang meningkat pada 2023 sebesar 53% yaitu sebanyak 760 kasus.
“Statistik kasus TPPO sektor online scam (Januari – Desember 2023) kawasan Asia Tenggara toal 760 kasus,” jelas Judha Nugraha, Kamis, (28/06/2024).
Perubahan modus TPPO sektor online scam saat ini terjadi pada Gen Z, seseorang yang berkemampuan dalam bidan IT, terpelajar dan kelas menengah dengan modus penipuan menggunakan perekrutan sosial media.
Judha Nugraha memaparkan bahwa terdapat 4P strategi penanganan TPPO dari hulu hingga hilir.
Baca Juga: Kemlu Tekankan Kolaborasi dalam Pemberantasan TPPO
“Protection (Perlindungan), prosecution (Penuntutan), prevention (Pencegahan), dan partnership (Kerja Sama),” jelasnya.
Judha menjelaskan bahwa prevention (pencegahan) bisa dilakukan dengan cara membuat pola perekrutan yang tidak rumit.
“Pola penempatan pekerja migran Indonesia (PMI). Agar PMI tertarik dan tidak ribet dalam perekrutan,” jelasnya.
Judha Nugraha juga menekan kolaborasi antar lembaga terkait untuk memberantas TPPO dan memberikan efek jera pada oknum.
Judha menemukan sebuah kasus dimana saat itu, Kementerian Luar Negeri memulangkan korban TPPO satu pesawat. Namun tak lama kemudian, salah satu oknum berniat mengirimkan tiga pesawat yang berisi calon PMI.
“Negara kirim satu pesawat, sindikat kirim tiga pesawat. Satu pesawat itu 1 Miliar,” jelasnya.*
