VOICEINDONESIA.CO, Cikarang – Ribuan buruh PT Multistrada Arah Sarana, produsen ban Michelin melakukan aksi pemblokiran jalan hingga menimbulkan kemacetan sepanjang 5 kilometer—3 kilometer dari arah Bekasi dan 2 kilometer dari Karawang, Jawa Barat pada Senin (3/11/2025).
Aksi ini dipicu oleh Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak terhadap 370 karyawan pabrik ban tersebut yang dinilai melanggar hak pekerja.
Aksi dimulai sejak pukul 08.00 WIB dan berlangsung hingga siang hari. Massa buruh menutup total akses jalan pantura, memaksa ribuan kendaraan dari berbagai arah tidak bisa bergerak sama sekali. Arus lalu lintas dari Karawang akhirnya dialihkan ke jalur Citarik, Cikarang Timur, namun tetap tidak mengurangi kekacauan yang terjadi.
Baca Juga: 6 Ribu Buruh Gelar Aksi Solidaritas Tolak PHK Sepihak Pabrik Ban di Cikarang
Asmin, supir truk berusia 60 tahun, mengaku terjebak selama empat jam saat hendak mengantar muatan semen dari Cikarang ke Karawang. Ia tidak menyangka aksi pemblokiran akan berlangsung selama itu dan melumpuhkan total aktivitas ekonomi di kawasan industri tersebut.
“Iya dari jam 9 ini engga bisa jalan,” keluh Asmin.
Baca Juga: 3.000 Buruh Nike Dipecat, KASBI Pertanyakan Kinerja Satgas PHK Pemerintah
Asmin menuturkan bahwa awalnya jalan masih bisa dilalui, namun ketika kendaraannya hampir sampai di depan pabrik, massa buruh langsung menutup akses secara mendadak. Ribuan kendaraan pun terpaksa berhenti total tanpa bisa bergerak sedikitpun.
“Tadi mah masih jalan, tapi pas sudah mau depan pabrik ini ditutup. Engga gerak sama sekali,” ungkapnya.
Aksi demonstrasi ini digelar oleh Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Bekasi yang berhasil memobilisasi massa buruh dari berbagai daerah termasuk Karawang, Tangerang, Depok, dan wilayah sekitar. Presiden SPSI Andi Gani hadir langsung memimpin aksi, disertai kedatangan mengejutkan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad yang melakukan pertemuan dengan pihak perusahaan.
Kehadiran Dasco menimbulkan spekulasi bahwa pemerintah mulai khawatir dampak politik dari PHK massal ini akan melebar ke isu yang lebih besar.
Aksi pemblokiran jalan pantura akhirnya dibuka pada pukul 13.07 WIB, dan kendaraan bisa kembali melintas secara bergantian satu jalur. Namun dampak ekonomi dan sosial dari kelumpuhan total selama lima jam tersebut tidak bisa diabaikan begitu saja.
PHK massal 370 karyawan Michelin ini menjadi kasus terbaru yang menunjukkan betapa rapuhnya perlindungan hak pekerja di Indonesia. Perusahaan multinasional dengan omzet triliunan rupiah dengan mudah memutus nasib ratusan keluarga tanpa proses yang transparan dan adil.
