VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) menuding pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka gagal merespons krisis ekonomi, politik, dan demokrasi yang menekan kehidupan rakyat. Pernyataan itu mereka bacakan dalam aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Kamis (4/9/2025).
Dalam keterangan resminya, GEBRAK menyesalkan tindakan aparat kepolisian yang dianggap represif terhadap massa aksi sejak 25 Agustus 2025 lalu.
“Kami melihat rezim Prabowo dengan sengaja menggiring opini untuk menyudutkan posisi gerakan perlawanan rakyat. Seolah-olah tindakan anarkis, padahal faktanya protes rakyat berakar dari persoalan struktural yang menghimpit kehidupan,” tulisnya.
Baca Juga: Serikat Buruh Desak Prabowo Tuntaskan RUU Ketenagakerjaan dan Perampasan Aset
Aliansi ini juga mengungkapkan sebanyak 3.195 orang ditangkap dalam gelombang demonstrasi, termasuk sejumlah aktivis pro-demokrasi. Beberapa orang dilaporkan meninggal akibat tindakan represif.
“Itu adalah narasi yang menyesatkan dan berpotensi mendelegitimasi perjuangan rakyat,” lanjut pernyataan tersebut.
Baca Juga: Buruh Desak Prabowo Tinjau Ulang UU Cipta Kerja
Menurut GEBRAK, krisis saat ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan pertemuan elit politik di Istana. Mereka menilai rakyat butuh komitmen politik yang kuat untuk perubahan struktural.
“Rakyat membutuhkan komitmen politik dari Presiden dan DPR RI untuk segera menyelesaikan persoalan yang menjadi akar penderitaan rakyat,” ungkap GEBRAK.
