Jakarta – Pekerja migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal di Malaysia. Jenazah Nico Ola (55), dipulangkan ke kampung halamannya di Adonara, Kabupaten Flores Timur. Nico meninggal di salah satu rumah sakit di Malaysia pada Jumat (30/6/2023).
Nico menderita infeksi nosokomial dengan melioidosis serta kegagalan multiorgan. Siwa yang merupakan Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT, mengatakan, saat ini jenazah Nico sedang dalam proses pemulangan dari Malaysia ke kampong halamannya di Adonara.
“Jenazah akan tiba di Kupang pada Kamis (6/7/2023),” ujar Siwa saat dihubungi, Selasa (4/7/2023).
Baca Juga: BP2MI Usulkan Penambahan Ruangan Untuk Ujian EPS – TOPIK
Setelah tibanya di Kupang, jenazah Nico akan dibawa menuju ke Adonara menggunakan moda transportasi laut. Siwa menambahkan, BP3MI NTT sudah melakukan beberapa pemeriksaan dokumen terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) tersebut. Namun, hasilnya menunjukkan bahwa ia dipastikan tidak memiliki dokumen yang lengkap atau bisa disebut dengan ilegal.
“Dia tidak terdaftar,” ungkap Siwa.
Ketua Dewan Pembina Lembaga Hukum dan HAM Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia (Padma Indonesia) Gabriel Goa mengatakan, kematian Nico menambah jumlah kematian pekerja migran Indonesia (PMI) asal NTT di luar negeri. Hal tersebut menjadi perhatian bagi pemerintah NTT karena kasus pekerja migran Indonesia (PMI) yang terus bertambah.
“Kasus kematian TKI ini tampaknya terus bertambah. Apalagi sekarang ada jalur keberangkatan baru, Flores-Sulawesi Utara-Batam dan Malaysia. Selama tahun 2023, 68 pekerja migran asal NTT yang meninggal di luar negeri. Harap ini jadi perhatian pemerintah di NTT,” ujar Gabriel.