Agar Terhindar Sindikat TPPO, Kenali Modus Penipuan Kerja di Luar Negeri

by Sintia Nur Afifah
0 comments
A+A-
Reset

VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Kasus tragis yang menimpa Vera Kravtsova, model Belarusia yang tewas di Myanmar, menjadi peringatan keras bagi siapa saja yang bermimpi bekerja di luar negeri. Tragedi ini mengungkap betapa canggihnya modus sindikat perdagangan manusia dalam menjerat korban melalui tawaran pekerjaan menggiurkan.

Berdasarkan data Kepolisian Thailand yang dirilis Senin (17/11/2025), ribuan orang dari berbagai negara telah menjadi korban “scam factory” atau pusat penipuan di kawasan Asia Tenggara. Para korban awalnya tergiur janji pekerjaan bergaji tinggi sebelum akhirnya disekap dan dipaksa menjadi penipu daring.

Tawaran melalui pesan langsung di media sosial seperti Instagram, Telegram, atau Facebook dari akun tanpa rekam jejak profesional yang jelas menjadi indikator pertama adanya penipuan. Perusahaan resmi umumnya menggunakan saluran rekrutmen profesional, bukan sekadar menghubungi calon pekerja secara acak.

Baca Juga: Dapat Tawaran Kerja di Luar Negeri? Simak Dulu Langkah Pencegahan TPPO Ini

“Iming-iming gaji fantastis mencapai Rp30-100 juta per bulan untuk posisi yang tidak memerlukan keahlian khusus adalah penipuan klasik,” ungkap analisis pola rekrutmen sindikat.

Ketidakjelasan mengenai nama perusahaan, tidak adanya kontrak tertulis yang sah, atau kantor fisik yang bisa diverifikasi secara independen juga menjadi sinyal bahaya besar. Perekrut yang meminta calon pekerja datang ke negara transit seperti Thailand atau Malaysia untuk “training” sebelum dibawa ke negara lain adalah modus operandi umum sindikat.

Baca Juga: Cerita Pahit Pemuda Asal Kulon Progo Jadi Korban TPPO di Kamboja

Bahaya lain yang perlu diwaspadai adalah ketika perekrut bersikeras mengurus seluruh tiket perjalanan dan proses visa tanpa transparansi. Mereka ingin mengendalikan pergerakan korban sejak awal untuk memudahkan penyekapan.

Permintaan untuk menyerahkan paspor asli dengan alasan “registrasi” atau “pengurusan izin kerja” adalah cara sindikat merampas kebebasan korban. Paspor merupakan dokumen identitas terpenting yang harus selalu berada di tangan pemiliknya.

Waspadai juga istilah kerja mencurigakan seperti “crypto marketing”, “international dating app moderator”, atau “VIP customer service” di negara-negara seperti Myanmar atau Kamboja. Istilah-istilah ini seringkali menjadi kode untuk pekerjaan penipuan daring yang berbahaya.

Perekrut yang menghindar, marah, atau menghilang saat dimintai verifikasi detail perusahaan atau kontak atasan resmi juga patut dicurigai. Ketidakmampuan memberikan detail pasti tentang lokasi kerja dan kontak darurat kepada keluarga menunjukkan adanya upaya isolasi terencana.

Editorial VOICEIndonesia

Tentang VOICEINDONESIA.CO

LOGO-VOICEINDONESIA.CO-Copy

VOICEIndonesia.co Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICEIndonesia.co dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

KONTAK

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow VOICEINDONESIA.CO