VOICEINDONESIA,JAKARTA – Meski Covid-19 varian Omicron mulai merebak, DKI Jakarta tetap teguh untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) serentak mulai Senin (3/1/2022).
Masyarakat memiliki beragam pandangan terkait hal ini. Sebagian khawatir PTM akan meningkatkan penularan Covid-19, sebagian lainnya cukup optimis bahwa PTM adalah solusi terbaik. Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menilai pelaksanaan PTM serentak di Jakarta merupakan solusi terbaik.
“Kita sudah hampir memasuki 2 tahun belajar di rumah dan dampak learning loss-nya luar biasa bagi anak. Kemampuan literasi anak SD kelas 1 Indonesia tertinggal 6 bulan dan numerasi setara tertinggal 5 bulan belajar. Suka tidak suka, PTM adalah satu-satunya jalan,” ucap Hetifah melalui keterangan pers yang diterima Parlementaria, Senin (3/1/2022).
Hetifah memandang bahwa PTM yang dilaksanakan sudah relatif aman. “Kemendikbudristek menelurkan berbagai peraturan terkait PTM dalam SKB 4 Menteri. Termasuk di dalamnya persyaratan kelengkapan vaksinasi dan protokol kesehatan. Contohnya di Jakarta, tingkat vaksinasi masyarakat umum diatas 120 persen dan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) diatas 80 persen. Tentu ini mendukung keamanan kegiatan PTM 100 persen di Jakarta,” ujar politisi Partai Golkar tersebut.