VOICEIndonesia.co, Jakarta – Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta, Ainul Yakin, heran dengan massa yang mengaku aliansi santri Gus Dur tapi melakukan unjuk rasa di depan kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jumat, 02/09/2024.
Ainul Yakin menilai jika massa tersebut benar-benar santri KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) dan faham dengan pemikiran Gus Dur pasti tidak akan melakukan demo di PBNU.
“Kami pastikan mereka bukan santri Gus Dur atau orang yang faham dengan jalan pemikiran Gus Dur, mereka sama sekali tidak faham sejarah NU melahirkan dan membesarkan partai yang Gus Dur saja di khianati,” tegas Yakin
“Gus Dur itu kiai yang unik, dalam situasi apapun selalu membawa kesejukan, kog ini ada sekelompok massa yang tiba-tiba datang demo ke PBNU menuntut Gus Yahya dan Gus Ipul mengundurkan diri, kelihatan sekali kalo mereka bukan dari kader NU,” jelas Ainul Yakin.
Menurut Ainul Yakin, perbedaan pendapat di kalangan ulama NU merupakan sebuah hal yang wajar sebagai bagian dari dinamika berorganisi dan tidak perlu ikut pada pusaran masalah yang mencuat ke publik.
Baca Juga: Imigrasi Denpasar tangkap 7 WNA Nigeria diduga penipuan asmara
“Dari sejak NU berdiri perbedaan pandangan di kalangan kiai-kiai menjadi bagian dari dinamika organisai besar, kami santri berprasangka baik saja pasti para pimpinan kita di PBNU punya alasan dan jalan keluarnya dari setiap masalah yang muncul termasuk dinamika saat ini antara PBNU dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB),” tambahnya.
Ia mengingatkan adanya perbedaan pendapat antara tokoh NU yang muncul ke publik justeru rawan dimanfaatkan oleh kelompok yang selama ini memang ingin mengambil manfaat dari situasi tersebut.
“Jangan sampai justeru ada pihak luar yang memanfaatkan situasi yang ada dan yang rugi NU itu sendiri, semua harus bisa menahan untuk tidak asal ikut-ikutan apalagi sampai demo-demo itu sangat disayangkan,” ujar Yakin.
Diakhir, ia berharap tidak ada lagi massa yang melakukan unjuk rasa di PBNU sehingga kondusifitas tetap terjaga dengan baik.
“Kita jaga marwah para kiai NU dan jaga kondusifitas organisasi supaya seluruh kader tetap fokus pada pengabdianya kepada umat,” pungkasnya.