VOICEINDONESIA.CO, Pekanbaru – Badan Pusat Statistik (BPS) RI menekankan pentingnya hilirisasi kelapa sawit di Provinsi Riau sebagai upaya strategis untuk menciptakan nilai tambah dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Dalam forum bertajuk Riau Economic Forum yang digelar di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Riau, Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan bahwa sawit tak hanya menopang ekonomi Riau, tetapi juga menjadi sumber penyerapan tenaga kerja yang signifikan.
“Hilirisasi sawit bisa memberikan nilai tambah. Tak hanya minyak goreng, namun juga asam lemak, sabun, dan produk turunannya perlu dikembangkan,” ujarnya, Jumat (8/8/2025).
Baca Juga: KP2MI Kolaborasi dengan BPS, Pastikan Data PMI Lebih Akurat
Ia menambahkan bahwa perbedaan produktivitas antara perkebunan rakyat dan swasta masih mencolok, sehingga perlu dorongan manajemen yang lebih baik, termasuk peremajaan tanaman.
Amalia juga menyoroti kondisi ketenagakerjaan dan kemiskinan di Riau. Dari total penduduk usia kerja sekitar 4,99 juta jiwa, sekitar 132 ribu masih menganggur.
“Jumlah itu naik 8.970 orang dibanding Februari 2024,” jelasnya.
Baca Juga: BPS: Penduduk Miskin Ekstrem Tercatat 2,38 Juta Orang
Sementara itu, angka kemiskinan menurun menjadi 6,16 persen, atau sekitar 460 ribu jiwa.
“Satu rumah tangga yang pengeluarannya di bawah Rp3,92 juta per bulan masuk kategori miskin,” imbuhnya.