VOICEIndonesia.co, Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan inovasi local job for local voice dari Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang memfasilitasi para lulusan vokasi untuk langsung bekerja di perusahaan, dapat menjadi percontohan daerah lain.
“BRIDA Kolaka bekerja sama dengan politeknik di Ujung Pandang ada kurikulum local job for local voice, yang menyiapkan tenaga siap pakai untuk bisa langsung bekerja di perusahaan-perusahaan di Kolaka,” ujar Direktur Kebijakan Riset dan Inovasi Daerah BRIN Siti Nuryanti pada gelar wicara bersama Kemendikbudristek di Jakarta, Senin (07/10/2024).
Ia mengapresiasi program ekosistem kemitraan vokasi yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek, sehingga mendorong munculnya ekosistem riset dan inovasi daerah, identifikasi atas potensi daerah, dan rekomendasi kebijakan yang dipakai untuk menyelesaikan permasalahan daerah.
Baca Juga: BPKH bertemu Dubes Arab Saudi bahas peluang kerja sama investasi
Dilansir dari ANTARA, menurutnya, setiap daerah tentu memiliki potensi lokal yang berbeda-beda sehingga memerlukan riset untuk mengoptimalkan seluruh potensi tersebut.
“Di Kolaka karena kebanyakan perusahaan tambang, jadi teman-teman di Politeknik Ujung Pandang menyiapkan tenaga terampil yang siap pakai untuk bekerja di perusahaan-perusahaan itu, namun itu tentu berbeda dengan di daerah Pantai Utara (Pantura) atau Jawa Tengah misalnya,” ujar dia.
Ia menyebutkan salah satu riset yang sangat berpotensi di Semarang, Jawa Tengah, yakni mengembangkan padi yang bisa hidup di banjir rob. “Jadi padi itu bisa tahan hidup di air garam, ini bisa diamati, tiru, dan modifikasi oleh teman-teman pemerintah daerah yang lain,” ucapnya.
Baca Juga: Kembali Terulang, PMI Asal Sumsel Diduga Korban TPPO Minta Pulang
Siti mengemukakan program ekosistem kemitraan (ekosmira) yang menghubungkan para pemangku kepentingan dengan dunia usaha dan industri sangat berperan penting untuk mengidentifikasi potensi masing-masing daerah.
“Ekosmira menghubungkan daerah dengan industri, jadi yang dilakukan BRIDA maupun Bapperida sudah mengajak multi-stakeholders yang bisa berperan dengan tepat untuk mengidentifikasi potensi daerah masing-masing, dan nantinya dimunculkan dalam rencana aksi Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Daerah (RIPJ PID),” paparnya.*