VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto memerintahkan pengawasan ketat terhadap pelaksanaan izin pertambangan yang masih beroperasi di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Hal ini menyusul operasional PT Gag Nikel yang tetap diizinkan beroperasi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menjelaskan, pengelolaan tambang di Raja Ampat akan diawasi penuh, mulai dari analisis dampak lingkungan (AMDAL), hingga ekosistem lingkungan bawah laut.
“Jadi AMDAL-nya harus ketat, reklamasinya harus ketat, tidak boleh merusak terumbu karang. Jadi betul-betul kita akan awasi habis terkait dengan urusan di Raja Ampat,” tegas Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (10/6/2025).
Baca Juga: Bahlil Ungkap Alasan Empat Izin Pertambangan di Raja Ampat Dicabut
Bahlil menjelaskan bahwa dari lima IUP yang ada, hanya PT Gag Nikel yang memiliki RKAB pada 2025 dan berstatus kontrak karya sejak 1998.
“Saya harus sampaikan bahwa dari lima IUP yang beroperasi, yang mempunyai RKAB, itu hanya satu IUP yang beroperasi, yaitu PT Gag Nikel. Yang lainnya di 2025 belum mendapat RKAB,” ujar Bahlil.
Baca Juga: Pemerintah Cabut Izin Tambang Empat Perusahaan di Raja Ampat, PT Gag Nikel Selamat
Menteri ESDM menegaskan bahwa pemerintah telah bekerja intensif sejak terbitnya Perpres pada Januari 2025 untuk menata sektor pertambangan secara sistemik.