VOICEINDONESIA.CO, Surabaya – Ribuan murid di Jawa Timur, Senin pagi 14 Juli 2025 mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur di halaman SMA Hang Tuah 1 Surabaya baik melalui daring maupun secara langsung.
Selama lima hari ke depan siswa akan dibekali berbagai materi pengenalan lingkungan sekolah , guru, kegiatan ekstrakurikuler dan yang paling utama pendidikan karakter.
Dalam MPLS hari pertama ini seluruh murid baru bersama guru dan jajaran Pemerintah berkomitmen menjalankan MPLS anti perundungan sekaligus memerangi judi online (judol) , pinjaman online (pinjol) serta bahaya narkoba lewat penandatanganan bersama.
Aries Agung Paewai, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur mengatakan upaya tersebut merupakan langkah awal dalam menjalankan MPLS ramah sesuai yang dicanangkan Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Iya kami melaksanakan MPLS ramah ini tanpa ada perpeloncoan, anti perundungan sekaligus mensosialisasikan anti judol dan anti pinjol di lingkungan sekolah, karena saat ini anak-anak sangat dekat dengan gadget yang penuh dengan kemajuan teknologi sehingga harus ada edukasi bagaimana memilih dan memilah informasi atau tindakan agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif, apalagi narkoba, ” ujar Aries.
Aries menambahkan masa MPLS tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika tahun lalu dilaksanakan selama tiga hari , saat ini menjadi lima hari dalam seminggu.
” Jika tahun ajaran , tahun lalu MPLS untuk anak-anak hanya tiga hari , tahun ini dilaksanakan selama lima hari agar materi yang diberikan lebih maksimal, ” tambahnya
Pihaknya berharap, perubahan masa MPLS itu bisa memaksimalkan pengenalan sekolah, pembelajaran, hingga penanaman karakter siswa, sesuai dengan kebiasaan anak Indonesia hebat.
“Kita harapkan anak-anak kita lebih maksimal mengenal sekolahnya, aktivitas di sekolah, mengenal kurikulumnya, baik akademik maupun ekstrakurikuler,” tuturnya.
Seperti diketahui, dalam pembukaan MPLS yang digelar di SMA Hang Tuah I Surabaya diikuti oleh perwakilan murid hingga guru dari sekolah-sekolah di Surabaya, Sidoarjo hingga Gresik. Selain itu, juga diadakan secara daring untuk para siswa khususnya yang berada diluar Surabaya.(joe)
