VOICEINDONESIA.CO,Jakarta – Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) siap membuka ruang bersama ibu dan anak di kantor-kantor desa di seluruh Indonesia.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengatakan keberadaan ruang bersama ibu dan anak itu ditujukan untuk menekan jumlah kasus kekerasan terhadap ibu dan anak di desa-desa.
“Kami akan bersama-sama membuka ruang bersama ibu dan anak di kantor-kantor desa atau pusat-pusat pengaduan sehingga kekerasan terhadap anak dan perempuan bisa kita tekan sedemikian rupa,” kata Yandri saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor Kemendes PDT, Jakarta, Senin.
Kerja sama antara Kemendes dan KemenPPPA itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Mendes Yandri dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi di Kantor Kemendes.
Baca Juga : KemenPPPA-PBNU MoU Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Dalam kesempatan yang sama, Yandri menyampaikan bahwa kerja sama antara Kemendes dan KemenPPPA itu juga ditujukan untuk menjadikan desa-desa di seluruh Indonesia menjadi Desa Ramah Ibu dan Anak. “Ujungnya, kami ingin desa-desa itu ramah untuk ibu dan anak,” katanya.
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan mengatakan bahwa keberadaan Ruang Bersama Indonesia akan memperkuat fungsi dari Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).
“Ruang Bersama Indonesia adalah kelanjutan dari program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, di mana semua dimulai dari desa,” kata Veronica Tan.
Ruang Bersama Indonesia (RBI) adalah kelanjutan dari program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) yang diinisiasi oleh mantan Menteri PPPA Bintang Puspayoga.
Saat ini, tercatat ada lebih dari 3.000 DRPPA di seluruh Indonesia. Pada 2025, KemenPPPA menargetkan setiap kabupaten memiliki setidaknya tiga lokasi RBI. *