VOICEIndonesia.co,Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan pemerintah tetap mewaspadai risiko global yang masih eskalatif untuk menjaga surplus neraca dagang.
Neraca perdagangan Indonesia pada November 2023 tercatat surplus 2,41 miliar dolar AS, mempertahankan surplus selama 43 bulan berturut-turut. Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia selama Januari hingga November 2023 mengalami surplus 33,63 miliar dolar AS.
“Kinerja neraca perdagangan Indonesia yang masih surplus ini mencerminkan ketahanan eksternal Indonesia yang masih terjaga di tengah peningkatan risiko global. Meski demikian, Pemerintah terus mewaspadai risiko global yang masih eskalatif ini,” kata Febrio di Jakarta, Minggu.
Baca Juga : Jokowi Akan Ajak Jepang Berinvestasi di IKN
Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah dengan mengoptimalkan peran anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk menyerap gejolak yang terjadi, sehingga meminimalisasi dampaknya ke ekonomi nasional.