VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi mengimbau perempuan untuk lebih waspada dan kritis terhadap berbagai informasi lowongan kerja yang tersebar di media sosial.
Menurutnya, hal ini perlu dilakukan guna mencegah Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) kepada kaum perempuan.
“Penting bagi perempuan untuk berhati-hati dalam berbagi data pribadi, bersikap kritis, dan tidak mudah percaya pada pihak yang tidak dikenal,” kata Menteri Arifah dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (18/6/2025).
Imbauan ini disampaikan menyusul dugaan kasus pelecehan seksual yang dialami seorang perempuan berinisial MRP, usai melamar pekerjaan sebagai sales promotion girl (SPG) produk rokok melalui media sosial.
Menteri Arifah menyatakan keprihatinannya atas peristiwa tersebut dan menegaskan komitmen pemerintah dalam mengawal proses hukum terhadap dugaan kekerasan seksual yang menimpa korban.
“Kami turut prihatin atas kejadian yang dialami korban dan mengapresiasi respons cepat dari berbagai pihak yang telah menangani kasus ini,” ujarnya.
Peristiwa bermula saat korban mendapatkan informasi lowongan kerja sebagai SPG pada Jumat (6/6). Tanpa curiga, korban mengirimkan video perkenalan dan body checking menggunakan pakaian ketat sesuai instruksi dalam prosedur rekrutmen yang belakangan diketahui palsu.
Video tersebut kemudian disalahgunakan oleh pelaku untuk melakukan pelecehan dan ancaman terhadap korban.
Menteri PPPA kembali menekankan pentingnya literasi digital, terutama bagi perempuan, agar dapat mengenali dan menghindari potensi jebakan digital yang dapat berujung pada kekerasan atau eksploitasi seksual.