Tak Boleh Ada Perundungan Hingga Kekerasan di Sekolah Rakyat!

by VOICEINDONESIA.CO- Afifah
0 comments
A+A-
Reset

VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul melarang adanya praktik perundungan (bullying), kekerasan fisik maupun seksual, serta tindakan intoleransi di lingkungan Sekolah Rakyat.

Ia menegaskan pelanggaran tersebut merupakan hal serius dan tidak boleh ditoleransi dalam dunia pendidikan.

Hal itu disampaikan Gus Ipul saat memberikan arahan kepada Kepala Sekolah Rakyat tahap 1C dalam audiensi daring, yang juga diikuti oleh peserta tahap 1A dan 1B, didampingi Wamen Sos Agus Jabo Priyono serta jajaran Kemensos di Kantor Pusat Kemensos, Salemba, Jakarta, Rabu (24/9/2025).

Baca Juga: Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Kayu Teki dan Belasan PMI Ilegal

Selain itu, Mensos juga meminta para kepala sekolah melaporkan kesiapan prasarana dasar seperti asrama, air, listrik, tenaga pengajar, serta tenaga kependidikan.

Ia menekankan pentingnya koordinasi dengan puskesmas atau rumah sakit terdekat, TNI/Polri, dan tokoh masyarakat.

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) juga wajib mengikuti panduan resmi dengan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.

“Fokus kita mencari solusi melalui koordinasi dan kolaborasi. Jangan memperpanjang masalah, tetapi segera ambil langkah konkret untuk menyelesaikannya,” ujar Gus Ipul.

Lebih jauh, ia menyebut Sekolah Rakyat merupakan strategi besar pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan sesuai filosofi Presiden: memuliakan wong cilik, menjangkau yang belum terjangkau, dan memungkinkan yang tidak mungkin.

Baca Juga: Sarbumusi Usulkan 3 Gagasan Terkait RUU Ketenagakerjaan, Apa Saja?

Program ini tidak hanya menyediakan pendidikan, tetapi juga pemberdayaan orang tua, perbaikan kondisi rumah tangga, jaminan kesehatan, serta makanan bergizi gratis setiap hari bagi siswa.

Mengenai penerimaan siswa, tidak ada tes akademik, melainkan pemeriksaan kesehatan, rekam medis, dan DNA Talent Mapping untuk menentukan potensi anak.

Hasil pemetaan menunjukkan minat siswa tersebar di bidang STEM, sosial, bahasa, hukum, hingga kesehatan.

Pemerintah menargetkan lulusan Sekolah Rakyat dapat melanjutkan kuliah atau langsung bekerja sesuai hasil pemetaan tersebut.

“Kita tidak boleh berhenti di bangku SMA. Semua lulusan harus diarahkan untuk kuliah atau bekerja sesuai hasil DNA Talent Mapping mereka. Itulah hilirisasi Sekolah Rakyat,” jelasnya.

Di akhir arahannya, Mensos meminta para kepala sekolah membangun budaya bersih, disiplin asrama, dan memanfaatkan panduan resmi Kemensos di kanal digital.

“Masalah akan ada setiap hari, tetapi kuncinya adalah menyelesaikannya dengan koordinasi dan kerja sama,” pungkasnya.

Editorial VOICEIndonesia

Tentang VOICEINDONESIA.CO

LOGO-VOICEINDONESIA.CO-Copy

VOICEIndonesia.co Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICEIndonesia.co dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

KONTAK

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow VOICEINDONESIA.CO