VOICEINDONESIA.CO,Batam – Serikat Pekerja Perikanan Indonesia (SPPI) menegaskan komitmennya untuk melindungi hak-hak pekerja perikanan migran, yang jumlahnya mencapai kurang lebih 23.000 anggota.
Rivaldo, perwakilan SPPI, menyatakan bahwa upaya ini tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan harus melalui kolaborasi erat dengan berbagai pihak yang disampaikan saat Seminar memperingati Hari Minggu Migran Sedunia,yang diselenggarakan oleh lembaga sosial Stella Maris Batam yang bertema “Berjalan dan Merawat Harapan Bersama Migran, Pelaut, dan Keluarganya.” Acara yang diselenggarakan pada Minggu (21/9/2025) di Ballroom Pacific Hotel.
“Bekerja sendiri itu tidak mungkin,” tegas Rivaldo. “Kolaborasi harus tetap dilakukan, baik dengan pemerintah, agen perekrutan awak kapal (manning agencies), maupun teman-teman aktivis dari hak asasi manusia (HAM).”
Menurut Rivaldo, kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan perlindungan dan kesejahteraan pekerja perikanan. SPPI siap bermitra dan bekerja sama dengan pemerintah untuk menyediakan data serta informasi yang dibutuhkan demi kemajuan dan perlindungan para pekerja migran.
“Kami sangat terbuka untuk dilakukan [kolaborasi] untuk kemajuan dan perlindungan terhadap pekerja migran,” ujarnya.
Pernyataan Rivaldo menyoroti pentingnya sinergi antar-lembaga dalam mengatasi tantangan yang dihadapi pekerja perikanan migran. Dengan menggandeng pemerintah, pihak swasta, dan organisasi masyarakat sipil, SPPI berharap dapat menciptakan ekosistem yang lebih adil dan aman bagi para pekerjanya.