Sydney – Otoritas Australia pada Kamis (27/04) mengajukan perombakan sistem imigrasi dengan tujuan mempermudah masuknya tenaga kerja terampil ke negara tersebut sekaligus memperlancar proses sebagai warga tetap (permanent resident).
Menurut pemerintah yang dikuasi Partai Buruh, sistem yang selama ini digunakan untuk menyelekasi migran terampil yang berdasarkan poin akan dirombah untuk mengidentifikasi mereka yang mempunyai keahlian sesuai dengan kebutuhan Australia.
“Sistem migrasi kita sudah rusak. Mengecewakan bisnis dan mengecewakan para migran itu sendiri. Yang paling buruk, mengecewakan warga Asutralia, ini tidak bisa dilanjutkan lagi,” kata Menteri Dalam Negeri Australia Clare O’Niel.
Saat ini Asutralia bersaing dengan negara maju lainnya, seperti Kanada dan Jerman untuk mendatangkan migran terampil yang semakin dibutuhkan akibat populasi yang menua.
Menurut Pemerintah Australia, proses visa bagi profesional dengan keterampilan tinggi akan dipercepat dan dipermudah, beserta langkah-langkah lainnya untuk mempertahankan jumlah siswa internasional.
Tenaga terampil pemegang visa sementara yang pengajuannya untuk menjadi warga permanen sempat ditolak sebelumnya bisa mengajukan kembali sampai akhir tahun.
Pada September 2022, Australia meningkatkan jumlah penerimaan migran permanen menjadi 195.000 untuk tahun ini, naik sebesar 35.000 orang, dengan tujuan untuk mengatasi bisnis yang kekurangan tenaga kerja.
Mulai 1 Juli mendatang, Pemerintah Australia akan menaikkan gaji pekerja migran yang mempunyai keterampilan menjadi 70.000 dolas Asutralia atau setara Rp681,715 juta per tahun dari sebelumnya 53.900 dolar Asutralia (Rp524,92 juta).