VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong penguatan industri nasional dalam pengembangan fasilitas pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta menyampaikan hal tersebut sebagai upaya mendukung target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
“Kami mendorong pengembangan industri pendukung EBT seperti sel surya, baterai, panel kontrol, generator, turbin air, dan turbin angin,” kata Setia di Jakarta, Sabtu (28/6/2025).
Menurutnya, salah satu langkah nyata ditunjukkan oleh PT Schneider Electric Indonesia yang meresmikan perluasan pabrik ketiga di Cikarang, Jawa Barat, sebagai smart factory berbasis teknologi ramah lingkungan.
Ia menambahkan, pabrik tersebut menerapkan teknologi EcoStruxure™️, panel surya atap, otomasi berbasis AI, serta sistem digital Factory Acceptance Testing (FAT) untuk efisiensi dan pengurangan emisi lingkungan.
“Ini bukan sekadar perluasan produksi, tapi simbol kebangkitan industri Indonesia menuju kemandirian dan daya saing global,” ujar Setia.
Dalam peresmian itu, Kemenperin juga menegaskan pentingnya penggunaan produk dalam negeri untuk mendukung kemandirian industri dan mengurangi ketergantungan impor komponen.
Sementara itu, President Director Schneider Electric Indonesia dan Timor-Leste Martin Setiawan menyampaikan bahwa ekspansi ini adalah bentuk dukungan nyata terhadap transformasi industri nasional dan penguatan ekonomi hijau.
“Kehadiran Schneider Electric di Indonesia merupakan bagian dari misi bersama Indonesia-Prancis untuk membangun ekosistem industri berkelanjutan,” ujar Martin.
Turut hadir, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, yang menekankan bahwa kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Prancis semakin erat, terutama dalam pengembangan teknologi hijau dan industri berkelanjutan.