VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Ribuan penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilaporkan mengalami keracunan sejak program ini diluncurkan. Namun, data jumlah kasus dan korban berbeda antarinstansi pemerintah.
“Ada kekurangan, ada. Tapi manfaatnya sangat-sangat besar. Kita tidak bisa menduga, mungkin PKS (Partai Keadilan Sejahtera) di daerah merasakan pasti. Tapi banyak elite Indonesia tidak bisa menduga bahwa anak-anak kita, rakyat kita makan nasi pakai garam. Ini kita buktikan bahwa kita bisa memberi sesuatu memberi bantuan memberi apa yang mereka butuh,” kata Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya di Munas VI PKS, Jakarta, Senin (29/9/2025).
Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN), sebanyak 46 kasus dengan 5.080 penerima MBG keracunan. Kementerian Kesehatan melaporkan 60 kasus dengan 5.207 korban, sedangkan BPOM mencatat 55 kasus dengan 5.320 penerima terdampak.
Baca Juga: JPPI Catat 8.649 Anak Jadi Korban Keracunan MBG
Prabowo sebelumnya menyatakan tingkat kesalahan MBG hanya 0,00017 persen. Ia mengeklaim jumlah itu sangat kecil dibanding capaian program yang sudah menjangkau 30 juta penerima manfaat dalam 11 bulan.
“Bahwa ada kekurangan, iya. Ada keracunan makan, iya. Kita hitung dari semua makanan yang keluar penyimpangan kekurangan atau kesalahan itu adalah 0,00017%. Ini tidak membuat bahwa kita puas dengan itu,” ucapnya.
Baca Juga: Prabowo Klaim Kesalahan MBG Hanya 0,00017 persen
Prabowo juga menargetkan pada awal tahun depan MBG dapat membuka 1,5 juta lapangan kerja baru dengan memperluas rantai pasok pangan dari desa ke sekolah.
