YOGYAKARTA,AKUUPDATE.ID – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Yogyakarta melaksanakan fasilitasi pemulangan 3 anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) atas nama Bima Arya Permana (16), Muhammad Fikri Mubarok (17), dan Siti Aisyah (17) dari Johor, Malaysia ke Yayasan Sabah Bridge di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Ketiga anak tersebut merupakan anak PMI yang bekerja di Johor, Malaysia. Mereka memperoleh beasiswa pendidikan dari Pemerintah Indonesia dan Yayasan Sabah Bridge untuk melanjutkan pendidikan di Indonesia. Setelah melalui perjalanan panjang dari Johor melalui Batam dan transit semalam di lounge Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. Akhirnya ketiganya tiba di Bandara Internasional Yogyakarta pada hari Kamis (12/8) pukul 10.50 WIB.
Baca Juga : Benny Rhamdani : Say goodbye, selamat berakhir rentenir
Mereka tiba di UPT BP2MI Yogyakarta dan disambut langsung oleh Kepala UPT BP2MI Yogyakarta, Diah Andarini, dan juga Penanggung Jawab Yayasan Sabah Bridge Yogyakarta, Aris Prima serta 4 anak PMI lainnya yang telah menjalani pendidikan di beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia, seperti UGM, ITS, dan UNS.
Pada kesempatan tersebut, Aris Prima menceritakan kronologi berdirinya Yayasan Sabah Bridge. Berawal dari tahun 2013 sejak Aris lolos terpilih sebagai guru kontrak untuk mengajar anak-anak PMI di wilayah Sabah, Malaysia, yang merupakan salah satu program Kemendiknas saat itu. Selanjutnya Aris dan para guru lainnya mulai berpikir mengenai nasib pendidikan anak-anak PMI tersebut, selepas sekolah SMP mereka mau ke mana, karena sebagian besar anak PMI tersebut putus sekolah, menikah dini, dan bekerja sebagai buruh di bawah umur. Siklus tersebut terjadi secara turun temurun dan bertahun-tahun.
Kemudian tahun 2015 para guru tersebut berinisiatif untuk membantu para anak PMI yang ada di Sabah untuk melanjutkan pendidikan jenjang SMA di Indonesia, sebagai bentuk kepedulian sosial mereka terhadap nasib pendidikan anak-anak PMI dengan membentuk Yayasan Sabah Bridge.
Baca Juga : BP2MI Gagalkan 7 CPMI yang akan diterbangkan ke IRAK
Selanjutnya, Yayasan Sabah Bridge mulai bekerja sama dan menghubungi beberapa sekolah seperti di Jawa Timur, Yogyakarta, dan Jawa Barat. Pengiriman siswa pertama pada tahun 2015 berjumlah 27 orang, dan berlanjut hingga saat ini dengan kuota 500-600 orang siswa per tahun yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah dan Yayasan Sabah Bridge.
“Tahun 2021 ini jumlah penerima beasiswa ada 580 orang dengan rincian 300 orang mendapatkan beasiswa dari pemerintah, 157 orang memperoleh beasiswa dari Yayasan Sabah Bridge, dan 123 orang mendapatkan beasiswa dari pemerintah daerah Sulawesi Selatan,” ungkap Aris.
Pada kesempatan tersebut, Kepala UPT Yogyakarta, Diah Andarini memberikan selamat kepada Bima, Rizki, dan Aisyah serta rekan-rekannya yang telah terlebih dahulu memperoleh beasiswa, dan menyampaikan bahwa anak-anak tersebut merupakan anak-anak hebat dan pilihan yang berhasil berkompetisi mendapatkan beasiswa pendidikan.
Baca Juga : Penjelasan PMI Meminta Bantuan DPN SBMI Untuk Dipulangkan Dari Irak
Diah berharap agar anak-anak tersebut dapat mengenyam pendidikan sampai tingkat tertinggi. “Kalian harus bangga menjadi anak PMI yang merupakan pahlawan devisa yang telah mengorbankan waktu, tenaga, dan harus berpisah dengan keluarga untuk memberikan kehidupan yang layak bagi keluarga. Hormati orang tua, muliakan mereka,” pesan Diah.
Aris menyampaikan terima kasih kepada BP2MI yang telah membantu fasilitasi pemulangan anak-anak PMI tersebut. “BP2MI seperti apotik K-24 yang siap 24 jam melindungi PMI,” ujar Aris di sela sela obrolannya bersama Tim Pelindungan UPT BP2MI Yogyakarta.
Diketahui ketiga anak tersebut merupakan Kloter I siswa dari Johor Baru, yang sebelumnya hanya siswa dari wilayah Sabah dan Serawak. Bima akan melanjutkan pendidikan di SMA Kesatuan Bangsa, dengan Cambridge curriculum, yang merupakan sekolah internasional di Wates, Yogyakarta.
Sementara Muhammad Fikri melanjutkan pendidikan di SMK Penerbangan Adisucipto Yogyakarta, dan Siti Aisyah di SMK Brantas Karangkates, Malang. Pada Hari Jumat (13/8) pukul 02.00 WIB dini hari, UPT BP2MI Yogyakarta memfasilitasi Aisyah untuk melanjutkan perjalanan ke Malang, Jawa Timur, melalui Stasiun Tugu Yogyakarta. (*)