JAKARTA,AKUUPDATE.ID – Kementerian Luar Negeri melalui Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI), Judha Nugraha, Mengatakan bahwa ia pernah ke Erbil dan daerah tersebut aman ,tidak ada konflik bersenjata.
Menanggapi pernyataan Marni Ferderika Toislaka (35) Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang saat ini bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga di Negara IRAK ,PMI Tersebut berasal dari Dusun Marisa. Kelurahan Lariang. Kecamatan tikke Raya. Kabupaten mumuju Utara. Provinsi Sulawesi Barat ,Meminta bantuan untuk di pulangkan ke Indonesia.
“Saya pernah ke Erbil, lokasimya aman dan tidak ada konflik bersenjata di sana. Jadi kalau disebut tiap hari ada tembakan senjata, info tersebut tidak tepat” kata Judha dalam pesan singkat yang diterima akuupdate.id Jumat (24/9/2021)
“Tapi terkait ketenagakerjaan, kami akan cross check apakah Marni ttd kontrak kerja dan bgm pemenuhan hak2 PMI” Lanjut Judha
Ia mengungkapkan bahwa pemerintah pasti akan tetap melindungi PMI dan tidak melihat status keimigrasian dalam memberikan bantuan.
“Pemerintah pasti akan tetap melindungi. Kita tidak melihat status keimigrasian dalam memberikan bantuan” ujar Judha
Baca Juga : PMI minta pulang dari IRAK,Marni : setiap Hari saya dengar tembakan
Juhda juga mengungkapkan bahwa para Pekerja Migran Indonesia (PMI) berststus Resmi dan terikat Kontrak.
“Kendala kami adalah status mereka di Irak resmi dan terikat kontrak kerja,Iya dan PMI kita juga sdh ttd. Ini yg menyulitkan kita” Ujar Juhda
Ia mengungkapkan bahwa User/Agency yang menggunakan Jasa Tenaga Kerja dari Indonesia tidak menginfokan ke perwakilan Indonesia di Irak.
“Iya Mas, KBRI tdk diinfo. KBRI baru tahu keberadaan kalau mereka ada masalah.Ini kesulitan utk beri perlindungan dg optimal” kata Juhda
Ia juga menegaskan bahwa Pekerja Migran Indonesia (PMI) di berangkatkan ke Irak secara Ilegal dan menjelaskan bahwa Negara Irak Tutup untuk PMI.
“ngga Pak, mereka itu memberangkatkan PMI secara ilegal. Irak tertutup utk penempatan PMI”tegas Juhda .(red)