Jakarta – Pihak kepolisian Indonesia bekerja sama dengan Interpol untuk menangani kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Kerja sama ini merupakan upaya pihak kepolisian membasmi sindikat TPPO yang memiliki jaringan internasional.
“Ada NCB (National Central Bureau/ Biro Pusat Nasional) Interpol yang bisa berkomunikasi untuk membantu dalam upaya penegakan hukum atau penangkapan tersangka,” ungkap Aris Wibowo selaku Kepala Unit TPPO Polri.
Dilansir dari ANTARA, Sabtu, 29 Juli 2023, Aris mengatakan bahwa ada Laporan Polisi (LP) sebanyak 722 yang masuk ke Unit TPPO dalam periode 5 Juni hingga 27 Juli 2023, dan 865 tersangka dengan jumlah paling banyak berasal dari Jawa Barat sebanyak 107 tersangka.
“Dengan bantuan kepolisian Malaysia, kita berhasil menangkap enam orang DPO (Daftar Pencarian Orang) yang lari ke Malaysia,” ungkap Aris.
Aris mengatakan bahwa LP yang masuk ke Unit TPPO kebanyakan dari Jawa Barat dengan jumlah 35 LP. Sedangkan korban TPPO sebanyak 2.195 orang dengan korban terbanyak dari Kalimantan Utara sejumlah 233 korban.