VOICEINDONESIA- NTB: Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) dan Internasional Organisasi Migran (IOM) melanjutkan pelatihan Pengorganisasian dan Pemberdayaan Ekonomi Purna PMI (PIJAR) menyasar 3 Desa di Lombok Timur.
Adapun Desa tempat dilaksanakan pelatihan lanjutan yaitu Desa Surabaya Kecamatan Sakra Timur, Desa Montong Baan Kecamatan Sikur dan Desa Ketangga Jeraeng Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Terlaksananya kegiatan tersebut mendapat sambutan hangat dari masing-masing Kepala Desa.
Kepala Desa Surabaya,Rifai Pajrin menyampaikan ucapan berterimakasih kepada SBMI dan IOM, karena telah menunjuk Desanya menjadi tempat pembinaan.
“Warga kami, Mantan Pekerja Migran di bina dan diberikan pemberdayaan Ekonomi, agar tidak kembali menjadi PMI,” ujarnya Kamis, 28 Juli 2022.
Lanjut dia, warganya yang merupakan mantan PMI, dengan diberikan pelatihan, diharapkan dapat membuka usaha di rumah sendiri.
Pelatihan yang diberikan agar dijadikan modal dalam membuka usaha sendiri dan bisa tergabung nanti di koperasi dan SBMI MART yang akan dibangun di Lombok Timur oleh SBMI dan IOM.
Sementara Ketua SBMI NTB, Usman menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua kepala Desa, yang telah mendukung langkah baru kita SBMI dan IOM, dalam melaksanakan pelatihan pengorganisasian dan Pemberdayaan Ekonomi Purna PMI (PIJAR).
Hal itu dilakukan, guna mengajak Purna PMI untuk ikut tergabung di koperasi SBMI MRT dan merubah mindset para mantan PMI.
“PMI tidak harus ke luar negeri, dengan adanya kegiatan ini bisa mengurangi masalah dan persoalan pencari kerja ke luar negeri, juga agar bisa menjadi PMI yang sukses,” kata Usman.
Usman mengatakan pihak IOM terlibat langsung dalam melatih purna PMI di dua Desa. Setelah pelatihan dilakukan, nantinya akan membuka SBMI MART pada bulan Agustus 2022 akan datang.
SBMI Mart lanjut Usman, akan dipusatkan di wilayah Kota Selong Kabupaten Lombok Timur, agar memudahkan para anggota karena berada di pusat Kota.
Kegiatan pelatihan tersebut jelas Usman atas kerjasama antara SBMI, IOM dan BP2MI serta didukung oleh Pemerintah Daerah Lombok Timur dan Pemerintah Desa.
“Kegiatan ini disambut baik dan diharapkan berjalan sesuai rencana untuk berdayakan Purna PMI di Lombok Timur,”pungkasnya.
Hal itu, kata Usman agar persoalan para pencari kerja ke luar negeri bisa berkurang.
“Lebih baik buka usaha di rumah atau daerah sendiri, ketimbang menjadi PMI apalagi masuk dengan cara ilegal, akibatnya rentan jadi bermasalah dan beban hutang,”tutupnya.(Zin)