Cianjur – Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigasi (Disnakertrans) Kabupaten Cianjur, mengungkapkan bahwa pekerja migran Indonesia (PMI) kebanyakan memilih negara Malaysia sebagai negara penempatan.
Hal ini dikarenakan kemudahan dalam bahasa dan minimnya kasus yang terjadi pada PMI.
“Tercatat dari 1.147 orang pekerja asal Cianjur, 339 orang memilih untuk bekerja di Malaysia,” ungkap Kepala Disnakertrans Cianjur Tohari Sastra, dillansir dari ANTARA, Rabu, 9 Agustus 2023.
Sehingga, Tohari Sastra mengungkapkan bahwa agar para PMI yang berangkat secara prosedural untuk menempati pekerjaan baik yang formal maupun non formal.
Kepala Disnakertrans Cianjur juga mengungkapkan bahwa pihaknya menjalin koordinasi dengan beberapa KBRI di sejumlah negara ASEAN, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
“Dari jumlah pekerja migran asal Cianjur selama tiga tahun terakhir lebih banyak memilih bekerja di Malaysia dengan berbagai jenis pekerjaan termasuk asisten rumah tangga ke Arab Saudi menjadi terbanyak kedua, disusul Taiwan dan Jepang,” ungkap Tohari.
Saat ini PMI asal Cianjur yang bekerja di Arab Saudi sebanyak 266 orang, Taiwan sebanyak 145 orang dan Jepang sebanyak 87 orang, sedangkan sisanya berada di Timur Tengah, Eropa dan Amerika.
Untuk menghindari Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO), Tohari Sastra meminta agar masyarakat tidak tergiur dengan janji manis gaji besar yang ditawarkan.
“Sejak beberapa bulan terakhir banyak warga Cianjur yang menjadi korban TPPO, karena tergiur janji manis oknum dan calo yang bisa memberangkatkan mereka dengan cepat, sehingga ini harus dihindari terlebih berangkat secara non prosedural” kata Tohari Sastra.