VOICEINDONESIA.CO, Karawang – Anggota Komisi V DPR RI, Sudjatmiko melakukan kunjungan kerja lapangan ke ruas Tol Cipularang, Jawa Barat. Kegiatan tersebut dalam rangka mengevaluasi pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol, menyusul meningkatnya angka kecelakaan, termasuk insiden fatal yang terjadi di ruas tersebut.
Selain itu, Kunjungan ini juga merupakan tindak lanjut atas rekomendasi yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Sudjatmiko, menyebutkan bahwa sekitar 75 persen rekomendasi KNKT telah dijalankan oleh pihak pengelola jalan tol. Evaluasi kali ini difokuskan pada aspek keselamatan pengguna jalan dan infrastruktur penunjangnya.
“Dari hasil tinjauan, beberapa titik seperti di Kalibaru dan Gerbang Tol Cipularang sudah menunjukkan perbaikan. Namun, rekonstruksi masih dibutuhkan, terutama pada jalur L4 yang mengalami gelombang akibat settlement,” ujar Sudjatmiko di Gerbang Utama Tol Cikampek, Karawang, Kamis (26/6/2026).
Salah satu persoalan yang menjadi sorotan utama adalah maraknya kendaraan logistik yang mengalami kelebihan muatan dan dimensi atau Over Dimension Over Load (ODOL).
Menurut Sudjatmiko, sekitar 70 persen kecelakaan disebabkan oleh kendaraan ODOL.
“Zero ODOL tidak bisa ditunda lagi. Para sopir sebenarnya siap mendukung, tapi mereka mengeluhkan beban biaya tinggi dan berbagai pungutan,” katanya.
Sudjatmiko juga menyinggung pentingnya implementasi tiga pilar keselamatan jalan, termasuk perbaikan struktur jembatan, pelebaran gerbang tol, dan penataan jalur SPBU agar tidak menimbulkan antrean panjang.
Ia mengapresiasi sejumlah inovasi, seperti penggunaan material ringan dan teknologi baru dalam perbaikan titik-titik kritis seperti abutment jembatan.
Ke depan, ia mendorong kolaborasi lintas sektor, termasuk Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, dan Polri untuk menyusun regulasi yang lebih terintegrasi.
Rencana revisi Undang-Undang Lalu Lintas juga akan dibahas, terutama untuk mengakomodasi perkembangan transportasi digital dan kendaraan daring.
“Kita harus menomorsatukan keselamatan. Ini tidak bisa ditawar. Pelayanan jalan tol harus terus ditingkatkan, dan itu tanggung jawab bersama,” tegas politisi Fraksi PKB tersebut.