VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebentar lagi diperkirakan akan memasuki babak baru dalam fungsinya. Tidak hanya mengamankan negara tapi juga masuk ke sektor medis masyarakat secara umum dengan rencana produksi obat ke pasaran.
Kementerian Pertahanan dan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) baru saja menyepakati kerja sama tentang pembuatan obat murah.
“TNI AD pada prinsipnya jika itu sudah jadi kebijakan semua matra tentu harus siap dan pasti mendukung kebijakan tersebut,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana dilansir dari kantor berita Antara, Senin (28/7/2025).
TNI AD melalui laboratorium farmasinya telah aktif memproduksi obat berkualitas. Namun produksi itu tidak dilakukan secara besar-besaran karena hanya untuk kebutuhan prajurit saja.
Dengan adanya kerja sama ini, Wahyu memastikan pihaknya akan mempersiapkan fasilitas laboratorium dan kualitas SDM yang layak untuk memproduksi obat dalam jumlah besar.
Kementerian Pertahanan mengerahkan TNI untuk memproduksi obat dengan harga terjangkau dalam jumlah besar guna dikonsumsi masyarakat. Nantinya obat dalam jumlah besar itu akan dibuat oleh laboratorium farmasi yang berada di bawah naungan TNI AD, TNI AL dan TNI AU.
Ragam laboratorium farmasi itu hanya memproduksi obat untuk kebutuhan medis anggota TNI saja. Kini, laboratorium milik TNI itu akan memproduksi obat untuk kebutuhan masyarakat umum.