VOICEINDONESIA.CO, Padang – Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengaku tengah membujuk Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti agar kurikulum kesehatan dasar sebagai mata pelajaran wajib di seluruh satuan pendidikan Indonesia.
“Kita sedang membujuk Pak Mendikdasmen agar menjadikannya kurikulum wajib,” tegas Menkes saat berada di Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (11/8/2025).
Ia menjelaskan bahwa kurikulum kesehatan yang diperjuangkannya akan membekali siswa dengan keterampilan praktis menghadapi situasi darurat. Materi pembelajaran mencakup tindakan saat gempa bumi, pertolongan pertama pada diri sendiri, dan pentingnya menjaga kebersihan personal.
Baca Juga: Menkes: RS Asing untuk Tingkatkan Investasi dan Layanan Kesehatan
Yang menarik, kurikulum ini bahkan akan melatih siswa menjadi agen perubahan di rumah. Anak-anak akan diajarkan cara mengedukasi orang tua perokok tentang bahaya asap rokok bagi kesehatan keluarga.
“Jadi, tujuannya agar setiap orang itu sejak dini sudah memahami pentingnya menjaga kesehatan,” ungkap Menkes.
Kementerian Kesehatan sebenarnya sudah memulai implementasi pendidikan kesehatan sejak 2023. Waktu itu, Kemenkes berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang dipimpin Nadiem Anwar Makarim.
Baca Juga: Menkes Tegaskan Komitmen Pemerataan Kesehatan Lewat Pembangunan RSUD
Budi Gunadi meyakini bahwa integrasi kurikulum kesehatan dalam sistem pendidikan akan mengubah mindset masyarakat Indonesia tentang kesehatan secara signifikan. Dia menekankan perbedaan mendasar antara tindakan pencegahan dan pengobatan.
Menkes menegaskan bahwa menjaga tubuh tetap sehat merupakan tindakan promotif dan preventif, sedangkan mengobati orang sakit adalah tindakan kuratif.
Kementerian Kesehatan bersama seluruh jajaran Dinas Kesehatan di daerah kini fokus mengintensifkan kampanye pola hidup sehat dan skrining kesehatan. Strategi ini bertujuan mencegah masyarakat jatuh sakit, bukan sekadar mengobati yang sudah sakit.
Sebagai referensi keberhasilan, Budi Gunadi mengangkat contoh Singapura yang mencatat prestasi mengagumkan di bidang kesehatan. Rata-rata usia harapan hidup penduduk Singapura mencapai 84 tahun, jauh melampaui Amerika Serikat yang hanya 79 tahun meski biaya kesehatannya jauh lebih tinggi.
Menkes menilai pencapaian Singapura tidak lepas dari keberhasilan pemerintahnya dalam menanamkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan sejak dini.