VOICEINDONESIA.CO, Miyagi – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menegaskan pihaknya siap menyediakan pekerja migran Indonesia terampil untuk kebutuhan industri pasar tenaga kerja Jepang, khususnya di Prefektur Miyagi.
Hal itu dikatakan Menteri Karding saat menggelar pertemuan dengan Gubernur Prefektur Miyagi Yoshihiro Murai di Jepang pada Rabu (20/8/2025).
Dia mengatakan, pertemuan itu untuk mempererat hubungan kedua belah pihak melalui berbagai kerja sama, seperti di bidang ekonomi dan sumber daya manusia (SDM).
Baca Juga: UNESCO Tetapkan Arsip Surat Kartini Sebagai Warisan Dunia
“Kunjungan kami hari ini salah satu tujuannya adalah untuk mempererat hubungan Indonesia dan Jepang, khususnya Miyagi. Saya berharap dengan kunjungan ini, persahabatan dua negara dalam hal ini khususnya sumber daya manusia bisa kita tingkatkan ke depan,” kata Menteri Karding.
Menteri Karding menuturkan, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) telah memetakan sekolah kejuruan di Indonesia yang siap untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor perikanan, pertanian dan kesehatan di Prefektur Miyagi.
Persiapan itu, lanjut dia, juga dengan membentuk program Migrant Center dan Kelas Migran khusus untuk pelajar sekolah kejuruan, mahasiswa hingga masyarakat umum yang minat bekerja di Jepang.
Baca Juga: Prabowo Mendadak Panggil Sejumlah Menteri di Hambalang, Ada Apa?
“Jadi di Indonesia kita punya potensi sekolah kemaritiman adalah 834 SMK, dan 104 SMK untuk pertanian, dan ada 1728 SMK untuk kesehatan. Untuk menyiapkan tenaga terampil, kami punya dua program unggulan yakni Migrant Center dan Kelas Migran,” kata Menteri Karding.
Dalam program Migrant Center, Menteri Karding menjelaskan pesertanya akan dilatih bahasa dan keterampilan terlebih dahulu.
Sementara untuk program Kelas Migran, pesertanya akan memperoleh pengetahuan negara tujuan kerja.
“Di dalam Migrant Center, ada satu ekosistem yang terintegrasi, ada pelatihan skill, pelatihan bahasa, pelatihan mental budaya dan pengetahuan tentang negara tujuan dan kita bekerja sama dengan kampus seluruh kampus di indonesia, pemda dan pengusaha,” tegasnya.
“Yang kedua kami menyiapkan Kelas Migran, jadi anak-anak kelas satu sampai kelas tiga sudah diajarkan soal bahasa dan pengetahuan negara tujuan dan sedikit skill,” tambahnya.
Oleh karena itu, Menteri Karding menyatakan optimismenya di hadapan Gubernur Yoshihiro Murai, bahwa Indonesia dapat menghadirkan tenaga kerja terampil yang siap mengisi tidak hanya level pekerjaan dasar, tetapi juga posisi strategis dan berkeahlian tinggi.
“Insya allah kita bisa menyiapkan tenaga kerja terampil tidak hanya di pekerjaan rendah tapi white collar juga kita siapkan,” katanya.