VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) bersama Kementerian Perindustrian resmi membuka pelatihan plate welder bersertifikasi dengan kompetensi Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) posisi 3G bagi 200 peserta di Balai Diklat Industri Jakarta, Rabu (26/11/2025).
Hadir dalam acara tersebut Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Industri Doddy Rahadi dan Direktur Jenderal Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri Dwi Setiawan Susanto. Pelatihan ini merupakan bagian dari program Presiden Prabowo Subianto untuk menyiapkan 500.000 tenaga kerja terampil middle-high skill pada periode 2025-2026.
Menteri Mukhtarudin menegaskan kegiatan ini adalah eksekusi cepat dari kerja sama antar-kementerian yang telah disepakati melalui penandatanganan nota kesepahaman beberapa waktu lalu. Ia menekankan pemerintah menunjukkan kinerja yang tidak hanya menandatangani MoU, tetapi langsung mengeksekusi dengan cepat dan efektif.
Baca Juga: Tantangan Pencegahan TPPO Berat, Peran Pemuka Agama Jadi Kunci
“Kegiatan ini sebenarnya tindak lanjut dari MoU antara Kementerian Perindustrian dengan KemenP2MI. Setelah MoU langsung action,” ujar Menteri Mukhtarudin.
Mukhtarudin menjelaskan kebutuhan tenaga welder bersertifikasi di pasar global sangat tinggi, terutama dari kawasan Eropa. Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan, tetapi menyiapkan sumber daya manusia Indonesia untuk memasuki pasar kerja yang sangat kompetitif dengan standar industri internasional.
Baca Juga: Gereja Jadi Benteng Pertama Hadapi TPPO, Kemenag Dorong Pendekatan Out of the Box
Menteri Mukhtarudin memastikan lulusan program ini sudah diarahkan untuk penempatan bekerja di berbagai negara Eropa. Peserta akan ditempatkan di Republik Ceko, Slovakia, dan negara-negara Eropa lainnya sebagai kesempatan besar bagi tenaga kerja Indonesia masuk dengan kualitas yang tidak kalah dari negara lain.
Mukhtarudin menyampaikan per 23 November 2025 tercatat 351.000 lowongan kerja luar negeri di SISKOP2MI, namun baru 20% yang terisi. Artinya masih ada 80% peluang emas yang menunggu dengan demand sangat besar, tinggal dipenuhi dengan supply berkualitas tinggi.
“Artinya masih ada 80% peluang emas yang menunggu anak-anak kita. Demand sangat besar, tinggal kita penuhi dengan supply berkualitas tinggi,” tegas Mukhtarudin.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kemenperin Doddy Rahadi menyampaikan pelatihan ini merupakan bagian dari program percepatan yang berfokus pada akselerasi vokasi untuk memenuhi permintaan global yang mendesak. Program ini adalah akselerasi pelatihan vokasi untuk mencetak SDM siap kerja memenuhi permintaan global, khususnya di sektor welding.
Doddy menegaskan peserta akan dibekali kurikulum berbasis industri, termasuk kompetensi Gas Tungsten Arc Welding posisi 3G yang sangat dibutuhkan di manufaktur global. Pelatihan tidak sekadar melatih, tetapi mencetak SDM industri yang kompeten dan berdaya saing dengan fokus pada kualitas agar menjadi tenaga profesional yang dihormati karena keahliannya.
Program ini dijalankan dengan memastikan peserta tidak hanya mendapatkan keterampilan teknis, tetapi juga akses penempatan kerja di luar negeri, perlindungan menyeluruh, dan jaminan sosial. Kolaborasi ini menjadi langkah konkret pemerintah menghadirkan tenaga welder Indonesia yang siap bersaing dan mengisi kebutuhan industri global.
Kementerian P2MI dengan BPSDMI Kemenperin akan terus memperluas program ke berbagai balai diklat di seluruh Indonesia guna mempercepat pemenuhan tenaga kerja terampil untuk pasar global. Dunia industri internasional membutuhkan tenaga welder yang benar-benar siap pakai dan berstandar, sehingga pelatihan ini harus memastikan peserta menguasai kompetensi yang dibutuhkan negara tujuan.
