VOICEINDONESIA.CO, Denpasar – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya mengumpulkan puluhan perwakilan konsulat asing untuk memperkuat kerja sama pengawasan terhadap warga negara asing (WNA) di Bali.
Pertemuan yang berlangsung di Gedung Presisi Polda Bali, Jumat (31/10/2025) itu dihadiri 24 konsulat dari 32 negara sahabat, antara lain Amerika Serikat, Australia, China, Jepang, Korea Selatan, Rusia, Spanyol, dan Thailand.
Dalam pertemuan tersebut, Kapolda Bali menekankan bahwa keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) merupakan kunci utama keberlanjutan pariwisata yang berkualitas di Pulau Dewata.
Baca Juga: Polda Banten Ikut Musnahkan 2,1 Ton Barang Bukti Narkoba di Cilegon
“Bali adalah destinasi dunia. Keamanan adalah tanggung jawab kami bersama agar pariwisata tetap berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi semua pihak,” ujar Daniel.
Daniel menegaskan, Polda Bali berkomitmen menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan, baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Ia juga menyoroti sejumlah kasus yang melibatkan WNA di Bali seperti penyelundupan narkotika, investasi fiktif, hingga kejahatan siber.
“Kasus-kasus seperti ini harus kita pantau bersama. Polda Bali akan menindak tegas segala bentuk pelanggaran hukum di wilayah kami,” tegasnya.
Baca Juga: Satlantas Polrestabes Surabaya Tindak Pengendara Mabuk Usai Pesta Halloween
Untuk memperkuat pengawasan, Polda Bali akan meningkatkan kolaborasi dengan Imigrasi dan perwakilan konsulatguna menekan pelanggaran hukum oleh warga asing.
“Kami akan terus memperkuat kerja sama lintas lembaga agar setiap pelanggaran hukum, baik administrasi maupun pidana, dapat segera ditindak,” kata Daniel.
Sementara itu, Kepala Biro Operasi Polda Bali Kombes Pol Soelistijono melaporkan bahwa sepanjang tahun 2025, sebanyak 236 WNA telah dideportasi, dengan jumlah terbanyak berasal dari Rusia, Amerika Serikat, Australia, Ukraina, dan India.
“Kami juga menemukan berbagai pelanggaran administrasi keimigrasian dalam operasi yustisi di villa dan hotel yang dilakukan oleh WNA,” jelasnya.
Dalam sesi tanya jawab, perwakilan Konsulat Korea Selatan menyoroti isu kejahatan lintas negaraseperti penipuan dan eksploitasi yang melibatkan warga asing, serta mendorong peningkatan kerja sama dalam penegakan hukum.
Menutup pertemuan, Kapolda Bali menyampaikan bahwa dialog antara Polda, Pemerintah Provinsi Bali, dan komunitas konsulat akan dijadikan agenda rutin.
“Pertemuan seperti ini penting untuk membangun komunikasi yang kuat dan menciptakan keamanan berkelanjutan di Bali. Kami siap menerima masukan dari seluruh pihak demi menjaga Bali tetap aman, damai, dan berdaya saing di dunia pariwisata internasional,” pungkas Daniel.
