VOICINDONESIA.CO, Banyuwangi – Tim SAR gabungan mulai melakukan operasi penyelaman di bawah laut untuk mencari bangkai Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Namun, pencarian terhambat arus bawah laut yang cukup deras.
Panglima Komando Armada II Surabaya, Laksamana Muda TNI I Gung Putu Alit Jaya, mengatakan seluruh personel penyelam dari Basarnas dan TNI AL telah berada di lokasi. Sebagian penyelam sudah melakukan penyelaman di titik yang diduga menjadi lokasi bangkai kapal, sekitar 1.200 hingga 1.500 meter dari titik terakhir kapal hilang kontak.
“Tadi sudah dilakukan penyelaman di titik yang kami curigai. Namun arus sangat kencang, sehingga penyelam hanya bisa mencapai kedalaman 12 meter dari total kedalaman laut sekitar 40-50 meter. Mereka bahkan terseret arus hingga 500 meter ke arah selatan,” ujar Alit kepada wartawan, Senin (7/7/2025).
Upaya pencarian di bawah air rencananya akan dievaluasi kembali. Alit menyatakan pihaknya akan meminta dukungan fasilitas tambahan berupa platform tander untuk membantu proses penyelaman.
“Kami akan koordinasi dengan Basarnas dan KSOP untuk menyiapkan platform yang bisa digunakan menurunkan pengait sebelum penyelam turun ke dasar laut,” katanya.
Salah satu penyelam dari Satuan Kopaska Koarmada II, Serda Feri Ardiansyah, menambahkan bahwa jarak pandang di bawah laut cukup baik antara 1 hingga 3 meter. Namun, arus laut yang kuat membuat mereka belum bisa mencapai dasar laut atau melihat objek yang dicari.
Sementara itu, Posko Operasi SAR di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, melaporkan bahwa dari total penumpang kapal, sebanyak 38 orang telah ditemukan. Delapan di antaranya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara 27 orang lainnya masih dalam pencarian.