VOICEINDONESIA.CO, Lumajang – Sebanyak 44 gunungan berisi hasil bumi mengiringi prosesi Ruwat Air Tirtosari yang digelar di kaki Gunung Semeru, Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu siang, 28 Juni 2025.
Ritual ini merupakan bentuk ungkapan syukur masyarakat atas berkah sumber mata air Tirtosari yang tak pernah surut, bahkan saat musim kemarau, dan telah menjadi nadi perekonomian warga setempat.
Tradisi dimulai dengan arak-arakan gunungan dari Balai Desa Penanggal, berjalan kaki menyusuri jalan desa menuju lokasi sumber air. Dalam prosesi tersebut, warga membawa hasil bumi dalam gunungan sebagai simbol kemakmuran dan harapan keberkahan.
Kepala Desa Penanggal, Cik Ono, mengatakan bahwa Ruwat Air Tirtosari bukan sekadar ritual adat, melainkan wujud rasa syukur atas limpahan air bersih yang menghidupi masyarakat.
“Tradisi Ruwat Air ini bukan hanya ungkapan syukur atas limpahan air yang menopang kehidupan kami. Air dari sumber Tirtosari juga digunakan untuk irigasi dan pertanian,” ujarnya.
Menurutnya, tradisi ini juga menjadi daya tarik wisata budaya sekaligus sarana untuk mempererat kebersamaan warga dan melestarikan kearifan lokal.
“Kami berharap tradisi ini terus hidup dan menginspirasi generasi muda untuk mencintai budaya warisan leluhur,” ucapnya.
Salah satu yang menarik perhatian dalam prosesi ini adalah penampilan seni dari remaja putri Desa Penanggal. Mereka membawakan tarian Telaga Angsa di atas rakit bambu yang mengapung di kolam, menceritakan sepasang angsa yang menjaga kemurnian air telaga dari pencemaran.
“Senang bisa terlibat dalam acara tradisi desa kami. Sebagai generasi muda, kita harus menghargai budaya dan tradisi yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat,” ungkap Anggita Arimbi, salah satu penari.
Setelah seluruh rangkaian acara selesai, 44 gunungan yang telah dikirab menjadi rebutan warga. Masyarakat percaya, mendapatkan hasil bumi dari gunungan tersebut membawa keberkahan.
Ruwat Air Tirtosari kini bukan hanya menjadi agenda tahunan warga, namun juga telah tumbuh menjadi salah satu atraksi budaya yang memperkuat identitas Lumajang sebagai daerah yang kaya akan tradisi dan keselarasan dengan alam.(joe)
