VOICEINDONESIA.CO, Batam – Pelayanan yang tulus sering kali berawal dari pengalaman sederhana. Inilah yang diyakini oleh Pater Ansensius Guntur, Direktur Stella Maris Batam yang akrab disapa Romo Yance.
Dalam sebuah kisah yang penuh inspirasi, Romo Yance membagikan momen penting yang menuntunnya pada misi pelayanan mulia bagi para pelaut, sebuah panggilan hati yang pertama kali bersemi saat ia masih menempuh pendidikan di Roma, Italia.
Berawal dari Pelabuhan Civitavecchia
Ketertarikan Romo Yance pada dunia pelayanan maritim bukanlah kebetulan, melainkan sebuah penugasan pastoral yang dijalaninya dengan sepenuh hati. Empat belas tahun silam, saat masih menjadi mahasiswa di Universitas Gregoriana Roma, ia diminta untuk melayani para pelaut di Pelabuhan Civitavecchia.
“Waktu itu saya masih kuliah di Universitas Gregoriana Roma. Biasanya kuliah dari Senin sampai Jumat. Sabtu Minggunya bisa untuk pelayanan pastoral,” kenang Romo Yance.
Setiap akhir pekan, bersama dua temannya, ia rutin berangkat menggunakan kereta api menuju pelabuhan. Misi mereka sederhana: mengunjungi para pelaut di atas kapal, menyapa, berdialog, dan menyediakan kebutuhan dasar seperti kartu telepon serta modem internet agar mereka dapat berkomunikasi dengan keluarga di rumah.
Mengenal Suka Duka dan Pentingnya Mendengar
Dua tahun menjalani pelayanan ini menjadi periode penting yang membentuk panggilan Romo Yance. Ia tidak hanya sekadar memberikan bantuan fisik, tetapi juga secara mendalam mengenal suka duka kehidupan para pelaut.
“Di situlah aku mulai tertarik dengan misi pelayanan bagi mereka. Melihat mereka gembira dengan kedatangan kami membuat saya merasa misi ini sangatlah mulia. Banyak pula yang curhat tentang tantangan hidup yang mereka hadapi. Mereka membutuhkan orang yang mau mendengar mereka dan kisah perjuangan mereka,” ujarnya.
Pengalaman menjadi pendengar yang tulus dan penyambung komunikasi bagi para pelaut yang jauh dari rumah inilah yang menjadi kunci yang membuka hatinya pada misi mulia ini.
Stella Maris: ”home far away from home ‘
Kisah Romo Yance mengajarkan kita bahwa empati dan kehadiran adalah bentuk pelayanan yang paling berharga. Kini, melalui Stella Maris, pelayanan tersebut telah berkembang menjadi sebuah gerakan.
Pesan Edukasi dan Inspirasi:
Pentingnya Pelaut: Romo Yance menekankan betapa pentingnya peran para pelaut dalam perekonomian global. “Perekonomian dunia tidak akan bergerak tanpa pelaut niaga,” dan “banyak belahan dunia yang akan mengalami kelaparan kalau tidak ada Awak Kapal Perikanan.” Pelaut adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang menghubungkan rantai pasok dunia.
Kekuatan Kehadiran: Pelayanan Stella Maris, yang kini menjadi ‘home far away from home’ (Perasaan nyaman dan seperti di rumah sendiri, meskipun berada di lokasi yang secara fisik jauh dari tempat tinggal asli) bagi para pelaut di negeri asing, lahir dari rasa cinta dan kepedulian. Ini membuktikan bahwa tindakan sederhana seperti menyapa, mendengarkan, dan memenuhi kebutuhan dasar komunikasi dapat memberikan dampak moral dan psikologis yang luar biasa.
Panggilan Dimulai dari Hal Kecil: Kisah ini menginspirasi kita bahwa panggilan hidup atau misi besar sering kali dimulai dari penugasan kecil yang kita jalani dengan penuh tanggung jawab dan kasih.
Romo Yance mengakhiri pesannya dengan menegaskan bahwa segala perjuangan yang dilakukan Stella Maris saat ini tergerak oleh rasa cinta untuk memastikan para pelaut, sang penggerak roda ekonomi dunia, mendapatkan perhatian dan dukungan yang layak mereka terima.
