VOICEINDONESIA.CO, Bogor – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi DKI Jakarta, Andri Yansyah mengungkapkan bahwa 80 persen pecandu narkoba berada dalam rentang usia 15 hingga 64 tahun. Artinya, para usia produktif atau generasi muda, berada dalam lingkaran tersebut.
Meski data Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan tren penurunan prevalensi penyalahgunaan narkoba dari 2,20 persen menjadi 1,73 persen pada tahun 2023, atau dari 4,24 juta jiwa menjadi 3,33 juta jiwa, Andri menegaskan bahwa narkoba tetap menjadi ancaman yang serius. Menurutnya, narkoba memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan, keamanan, moralitas dan masa depan generasi muda.
“Oleh karena itu pendekatan penanggulangan pun harus luar biasa, tidak hanya menjadi tugas pemerintah dan aparat, tetapi menjadi gerakan bersama masyarakat, khususnya pemuda sebagai garda terdepan,” tegas Andri saat menyampaikan sambutan pembukaan Pelatihan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) tingkat Provinsi di Sentul, Bogor, Kamis (19/6/2025).
Baca Juga: KIPAN DKI Jakarta Latih 88 Pemuda dari Kawasan Rawan Narkoba
Ia menjelaskan bahwa komitmen pemerintah terhadap penanggulangan narkoba tertuang dalam Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden poin ke-7 yang memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi serta narkoba. Program KIPAN juga merupakan implementasi dari UU Narkotika No 35/2009 pasal 104 tentang peran serta masyarakat dalam P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba).
Andri mengungkapkan kebahagiaan karena bisa mengundang secara khusus para remaja dari daerah rawan di lima wilayah Jakarta. Dispora bersama KIPAN DKI Jakarta bersinergi memperkuat kader yang tidak hanya memiliki pemahaman komprehensif tentang bahaya narkoba tetapi juga memiliki keterampilan advokasi, komunikasi dan pengorganisasian masyarakat.
Baca Juga: Polda Jatim Bongkar Jaringan Narkoba Malaysia Amankan 9,4 Kg Sabu
“Melalui Pelatihan KIPAN Provinsi DKI Jakarta tahun 2025, saya berharap bahwa para kader mampu mengedukasi masyarakat, terutama sesama pemuda, tentang bahaya penyalahgunaan narkoba,” ujar Andri. Ia menambahkan, “Jadikan Pelatihan ini sebagai bekal untuk bertindak nyata dilapangan, jangan berhenti pada teori, tetapi wujudkan dalam aksi nyata yang membawa perubahan sehingga menghasilkan pemimpin-pemimpin muda yang tangguh dan bertanggungjawab,” tutupnya.