VOICEINDONESIA.CO, Malaysia – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono menegaskan pentingnya mempertahankan sentralitas ASEAN sebagai kekuatan positif di kawasan Indo-Pasifik di tengah ketidakpastian geopolitik yang berkembang. Hal ini disampaikan dalam ASEAN–Republic of Korea Post Ministerial Conference (PMC) di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (10/7/2025).
Sugiono mengapresiasi dukungan Korea Selatan terhadap peran sentral ASEAN dalam menjaga stabilitas kawasan. Menlu Indonesia menekankan pentingnya menegakkan tatanan yang terbuka, inklusif, dan berbasis aturan melalui mekanisme yang dipimpin ASEAN.
“ASEAN dan Korea Selatan harus terus menjadi kekuatan positif di kawasan, dengan menegakkan tatanan yang terbuka, inklusif, dan berbasis aturan melalui mekanisme yang dipimpin ASEAN,” tegasnya.
Baca Juga: Apresiasi Peran Prabowo di BRICS, Presiden Lula: Indonesia Sahabat Lama
Dalam konteks keamanan regional, Sugiono kembali menekankan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea. Menlu Indonesia mendorong upaya lebih lanjut untuk menciptakan situasi yang kondusif dan dialog damai di kawasan tersebut.
Sugiono juga menyoroti keunggulan komplementer kedua pihak dalam membangun kawasan Indo-Pasifik yang tangguh, sejahtera, dan inklusif. Indonesia mengidentifikasi ASEAN memiliki kekuatan pada basis ekonomi yang dinamis dan keberagaman budaya.
Baca Juga: Lula Puji Program Makan Bergizi Prabowo sebagai Solusi Atasi Kelaparan
“ASEAN memiliki kekuatan pada basis ekonomi yang dinamis, keberagaman budaya, serta peran sentral dan strategis di kawasan. Sementara itu, Korea Selatan unggul dalam inovasi, teknologi tinggi, dan jejaring global yang kuat,” kata Menlu Sugiono.
Pertemuan ini menindaklanjuti peningkatan hubungan ASEAN-Korea Selatan menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif pada Oktober 2024. Kedua pihak menyepakati ASEAN–Republic of Korea Plan of Action 2026–2030 sebagai panduan kerja sama lima tahun mendatang.