VOICEINDONESIA.CO, Manila – Indonesia memperkuat posisi strategisnya di bidang keterampilan vokasi dengan mengirimkan 38 kompetitor terbaik ke The 14th WorldSkills ASEAN Competition 2025 di Manila. Partisipasi ini sekaligus menjadi persiapan matang untuk menjadi tuan rumah WorldSkills ASEAN 2027 di Jakarta.
Presiden Filipina Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr. resmi membuka kompetisi keterampilan terbesar di kawasan ini di World Trade Center Metro Manila, Senin (25/8/2025). Ajang bergengsi dengan tema “ASEAN: Skilled for the Future” mempertemukan 258 talenta muda dari 11 negara ASEAN yang berkompetisi di 32 bidang keterampilan strategis.
Kementerian Ketenagakerjaan mengirimkan delegasi lengkap yang terdiri dari 38 kompetitor, 31 expert, serta delegasi resmi untuk bertanding di 19 bidang keterampilan unggulan. Bidang-bidang tersebut mencakup teknologi otomotif, keamanan siber, robotika kolaboratif, elektronik, teknologi fashion, desain grafis, tata rambut, resepsionis hotel, automasi industri, kontrol industri, dan teknologi web.
Baca Juga: Pemerintah Perkuat Tapera, Genjot Program 3 Juta Rumah dan Akses Hunian Layak
Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kemnaker Agung Nur Rohmad menegaskan bahwa keikutsertaan Indonesia bukan sekadar perebutan medali. Partisipasi ini merupakan bagian dari diplomasi keterampilan sekaligus persiapan strategis menghadapi tanggung jawab sebagai tuan rumah pada 2027 mendatang.
“Ajang ini bukan sekadar lomba keterampilan, melainkan ruang pembuktian bahwa Indonesia memiliki talenta muda yang siap bersaing di level internasional. Partisipasi kita sekaligus menjadi sarana diplomasi keterampilan dan persiapan menuju tuan rumah WorldSkills ASEAN 2027 di Jakarta,” ujar Agung melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, Selasa (26/8/2025).
Baca Juga: Selain Wamenaker, 10 Orang Juga Jadi Terangka KPK Kasus K3
Keterlibatan para expert Indonesia sebagai juri internasional semakin membuktikan pengakuan regional atas kapasitas SDM bangsa. Agung menilai momentum ini penting untuk benchmarking dan transfer pengetahuan yang akan memastikan standar vokasi Indonesia selaras dengan kebutuhan industri masa kini dan masa depan.
“Ini momentum penting untuk benchmarking, transfer pengetahuan, sekaligus memastikan standar vokasi Indonesia selaras dengan kebutuhan industri masa kini dan masa depan,” imbuhnya.
Kehadiran Indonesia di WSAC 2025 semakin memperkuat posisi strategis bangsa di bidang keterampilan vokasi. Pemerintah memandang SDM unggul sebagai kunci utama pembangunan ekonomi nasional maupun kawasan ASEAN yang berkelanjutan.