VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Prefektur Kumamoto, Jepang, mengakui peran strategis 2.890 Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja dan belajar di wilayahnya. Hal tersebut mendorong pihak Prefektur Kumamoto untuk menjalin kerja sama lebih erat dengan Indonesia. Pengakuan ini disampaikan saat delegasi Kumamoto berkunjung ke Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di Jakarta, Rabu (9/7/2025), sekaligus menjajaki kolaborasi pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Sekretaris Jenderal Kemnaker Cris Kuntadi menyambut positif hubungan bilateral yang semakin menguat dengan posisi Indonesia sebagai komunitas asing terbesar ketiga di prefektur tersebut. Data menunjukkan pekerja Indonesia tersebar di berbagai sektor strategis Kumamoto.
“Indonesia memiliki tenaga kerja potensial yang siap dilatih sesuai dengan standar Jepang. Kami juga membuka peluang penyusunan Letter of Intent (LoI) atau Memorandum of Understanding (MoU) sebagai dasar penguatan kerja sama,” jelasnya.
Baca Juga: Kemnaker Siap Replikasi Sukses Kerja Sama dengan Prefektur Lain di Jepang
Kemnaker menargetkan penguatan kerja sama melalui penyusunan kurikulum pelatihan berbasis kebutuhan industri Kumamoto dan peningkatan kemampuan bahasa Jepang. Program ini mendukung Technical Intern Training Program (TITP) dan jalur Specified Skilled Worker (SSW).
Cris menegaskan kesiapan Indonesia memperluas kolaborasi dengan mengacu pada pengalaman sukses kerja sama dengan Prefektur Miyagi dan Mie.
Baca Juga: Kuasa Hukum Minta Tom Lembong Dibebaskan Dari Seluruh Tuntutan
“Kami percaya kerja sama antara Prefektur Kumamoto dan Indonesia akan semakin kokoh dan membawa manfaat nyata bagi kedua negara,” pungkasnya.