VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menjajaki kerja sama strategis dengan Prefektur Kumamoto, Jepang, melalui pengembangan kurikulum pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan industri lokal. Langkah ini dilakukan setelah delegasi Pemerintah Prefektur Kumamoto mengunjungi Kantor Kemnaker di Jakarta untuk membahas penguatan bilateral ketenagakerjaan, Rabu (9/7/2025).
Sekretaris Jenderal Kemnaker Cris Kuntadi mengapresiasi kontribusi signifikan pekerja migran Indonesia (PMI) di Kumamoto yang mencapai 2.890 jiwa hingga Oktober 2024. Jumlah tersebut menjadikan komunitas Indonesia sebagai yang terbesar ketiga di wilayah Kumamoto.
“WNI di Kumamoto berkontribusi besar di sektor manufaktur, pertanian, perikanan, hingga perawatan lansia. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memastikan hak dan kesejahteraan mereka tetap terjaga,” ujar Cris Kuntadi.
Baca Juga: RI Jadi Komunitas Asing Terbesar di Kumamoto, Jepang Perkuat Kerja Sama
Kemnaker memfokuskan kerja sama pada peningkatan kemampuan bahasa Jepang dan penyelenggaraan job fair serta business matching. Program ini dirancang mendukung skema Technical Intern Training Program (TITP) dan jalur Specified Skilled Worker (SSW).
“Indonesia memiliki tenaga kerja potensial yang siap dilatih sesuai dengan standar Jepang. Kami juga membuka peluang penyusunan Letter of Intent (LoI) atau Memorandum of Understanding (MoU) sebagai dasar penguatan kerja sama,” jelasnya.
Baca Juga: Kemnaker dan PII Jalin Kerja Sama Strategis Kembangkan SDM Keinsinyuran
Cris menambahkan bahwa Kemnaker telah memiliki perjanjian kerja sama dengan Prefektur Miyagi dan Mie yang dapat dijadikan referensi.
“Kami percaya kerja sama antara Prefektur Kumamoto dan Indonesia akan semakin kokoh dan membawa manfaat nyata bagi kedua negara,” pungkasnya.