VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) resmi menutup pendaftaran Program Pemagangan Nasional Tahun 2025 Batch I dengan jumlah pendaftar mencapai 156.159 orang. Namun, dari total pendaftar tersebut, hanya 20.000 peserta yang akan diterima mengikuti program selama enam bulan.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor menyampaikan apresiasi terhadap tingginya partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam program tersebut. Ia menilai pemagangan kini semakin dipercaya sebagai sarana efektif menyiapkan tenaga kerja terampil dan berpengalaman.
“Sejak program ini dibuka, animo masyarakat dan dunia usaha sangat luar biasa. Hal ini menunjukkan bahwa program pemagangan semakin dipercaya sebagai sarana efektif untuk menyiapkan tenaga kerja terampil dan berpengalaman,” kata Afriansyah Noor melalui siaran pers Biro Humas Kemnaker, Kamis (16/10/2025).
Baca Juga: Program BSU Jilid 2 Masih Belum Jelas, Menaker: Tunggu Arahan Prabowo
Afriansyah menegaskan, program magang menjadi pilihan strategis bagi angkatan kerja untuk meningkatkan kompetensi sebelum memasuki dunia industri. Program ini, kata dia, melibatkan beragam sektor strategis, mulai dari industri kreatif, manufaktur, pariwisata, logistik, hingga pertanian.
“Keberagaman sektor ini memperlihatkan bahwa dunia industri semakin terbuka terhadap konsep pemagangan sebagai sarana pembelajaran berbasis pengalaman kerja nyata,” ujarnya.
Baca Juga: Menyeimbangkan Investasi dan Perlindungan Tenaga Kerja Lokal: Kemnaker Pertegas Aturan Main TKA
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemnaker Cris Kuntadi menjelaskan bahwa pendaftaran Program Pemagangan Nasional Batch I telah melalui beberapa tahapan. Pendaftaran perusahaan dan usulan program berlangsung pada 1–14 Oktober 2025, pendaftaran peserta pada 7–15 Oktober 2025, kemudian seleksi dan pengumuman peserta dijadwalkan pada 16–18 Oktober 2025.
Pelaksanaan magang akan dimulai pada 20 Oktober 2025 hingga 19 April 2026. Dari total pendaftar, sebanyak 1.668 perusahaan berpartisipasi sebagai penyelenggara program.
Menurut Cris, pemerintah menyediakan kuota awal bagi 20.000 fresh graduate untuk mengikuti magang. Selama periode pemagangan, peserta akan memperoleh uang saku setara upah minimum yang dibayarkan melalui bank-bank Himbara seperti BNI, BRI, BTN, Mandiri, dan BSI.
“Selain uang saku, peserta magang juga akan memperoleh Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) yang mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM), pendampingan mentor dari perusahaan, serta sertifikat bagi peserta yang menyelesaikan program penuh,” kata Cris.
Ia menambahkan, pihaknya akan terus memantau pelaksanaan magang agar berjalan sesuai standar dan memberi manfaat optimal bagi peserta maupun perusahaan penyelenggara.
Program Pemagangan Nasional merupakan bagian dari upaya pemerintah menekan angka pengangguran terbuka sekaligus menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja.