VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Sebanyak 18 calon pekerja migran Indonesia (CPMI) alias TKI asal Lampung diduga ditipu oleh oknum perusahaan pemempatan pekerja migran Indonesia (P3MI).
18 CPMI tersebut mengaku bahwa salah satu P3MI yaitu PT Ramzy Cahaya Karya awalnya menjanjikan akan memberangkatkan ke negara Uni Eropa pada tahun 2022 namun hingga 2025 belum ada kejelasan.
“Awalnya ditawarin kerja di kebun stoberi di Inggris, jadi dulu itu namanya PT Al Jubara, setelah itu ganti nama Ramzy,” jelas Mifta Khurohman asal Lampung Tulang Bawang Barat, saat ditemui di Jakarta, Selasa, (18/3/2025).
Atas kejadian tersebut Mifta dan CPMI yang diduga menjadi korban penipuan melaporkan ke Kementerian Pelidungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mifta berharap agar uangnya bisa dikembalikan oleh P3MI.
Baca Juga: Diduga Menipu Belasan Calon TKI, Perusahaan Ini Dilaporkan ke KP2MI
“Saya minta pulangkan uang saya, udah banyak hampir ratusan juta. Satu orangnya. Itu belum dihitung bunga-bunganya. Kan kita minjem bukan duit tenang. Duit berbunga,” jelas Mifta.
Ia menjelaskan bahwa para CPMI hanya diberi janji saja selama tiga tahun.
“Udah tiga tahun ga jelas. Cuman dijanji-janjiin, kalau kita setor uang cepat. Giliran kita berangkat, mundur-mundur. Kayak kemarin dijanji PP, janjiinnya beda negara-beda negara. ke sini katanya cepet, ke Slovakia cepet, tapi ga diberangkat-berangkatin, dia juga bilang job itu urgent, kalau kita kumpul di PT itu ga berangkat-berangkat,” jelasnya.
Mifta menjelaskan bahwa selama tiga tahun ia tinggal di Bogor bersama dengan CPMI lainnya dan harus membayar uang sewa rumah.
Selama tinggal di Bogor, pihak P3MI sempat memberinya pelatihan namun tidak jelas.
Baca Juga: Harbourbay Batam,Jalur Surga Penempatan PMI Ilegal Yang Diduga Melibatkan LSM Hingga Aparat
“Waktu pertama itu pelatihan petik buah stoberi. Pelatihan Bahasa tapi ga jelas, ga nyampe lama, ada yang sebulan ada yang setengah bulan. pelatihannya disitu juga,” jelas Mifta.
Hasyim Asyari yang juga menjadi korban juga mengatakan bahwa dirinya selalu diiming-imingi bekerja dengan gaji besar.
“Kami selalu diimingi-imingi berangkat ke negara Eropa dengan gaji besar dan sampai saat ini kami tidak diberangkatkan mulai dari 2022 sampai 2025 tanpa ada kejelasan sehingga kami merasa dirugikan,” jelas Hasyim Asyari.
Kepada KP2MI, Hasyim berharap agar dibantu proses pengembalian uang yang sudah disetor ke P3MI.
“Kami melalui KP2MI untuk berusaha meminta pertanggung jawaban kepada PT Ramzi. Saya habis Rp94.500.000,” pungkas Hasyim Asyari.
**