VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli mengungkapkan, pihaknya telah menetapkan tiga strategi utama untuk mendukung keberlanjutan industri nasional. Ia menjelaskan tiga strategi itu meliputi penguatan kompetensi tenaga kerja, transformasi hubungan industrial, dan penegakan norma ketenagakerjaan serta K3.
Menaker Yassierli berharap kawasan industri menjadi katalisator dalam penciptaan lapangan kerja berkualitas sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi.
“Kita berharap kawasan industri benar-benar menjadi katalis penciptaan lapangan kerja yang berkualitas,” ujar Menaker saat menjadi keynote speaker dalam Dialog Nasional yang digelar dalam rangka Musyawarah Nasional IX Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI), di Jakarta Selatan, Kamis (19/6/2025) lalu.
Baca Juga: Kemnaker Siapkan 41 BLK Dukung Program Sekolah Rakyat
Ia menyampaikan, Kemnaker merancang ketiga strategi tersebut dengan fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pada strategi pertama, ia menekankan peningkatan kompetensi, inklusivitas, dan produktivitas tenaga kerja melalui transformasi BLK menjadi lembaga pelatihan vokasi modern.
Kemnaker juga memperluas akses kesempatan kerja inklusif bagi kelompok rentan dan meluncurkan Gerakan Nasional Produktivitas untuk membangun budaya kerja adaptif. Saat ini, pemerintah mendorong perubahan paradigma dalam pola hubungan kerja yang selama ini kerap menimbulkan konflik.
Baca Juga: Resmi Buka ToT Smart System, Menaker Soroti Tiga Tantangan Pelatihan Vokasi
Pada strategi kedua, mendorong perubahan hubungan kerja dari konfrontatif menjadi kemitraan berbasis visi bersama melalui dialog sosial. Strategi terakhir, menciptakan iklim usaha sehat melalui penegakan norma ketenagakerjaan dan standar K3 dengan teknologi digital.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan regulasi. Diperlukan kepercayaan dan kerja sama yang kuat antara manajemen dan pekerja,” tegas Menaker.