VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani, menyebut peluncuran buku Melanglang Buana, Menyemai Janabijana sebagai refleksi penting sekaligus penanda semangat baru dalam pelindungan menyeluruh terhadap pekerja migran Indonesia (PMI).
“Buku Melanglang Buana, Menyemai Janabijana adalah refleksi penting sekaligus penanda semangat baru dalam mewujudkan pelindungan yang utuh dan menyeluruh bagi pekerja migran Indonesia,” ujar Christina usai acara peluncuran buku di Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Buku tersebut merupakan catatan dan refleksi 200 hari kinerja Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), dan secara resmi diluncurkan oleh Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding.
Baca Juga: Yuk Dicek! Ini Kisaran Upah Minimum bagi PMI di 7 Negara
Christina menilai, capaian KP2MI dalam 200 hari tidak hanya berupa langkah teknokratis, tetapi juga menampilkan pendekatan kebijakan yang lebih humanis.
Politisi Golkar mengapresiasi bagaimana kementerian hadir dalam tiap tahap pelindungan, mulai dari keberangkatan, penempatan, hingga pemberdayaan purna pekerja migran.
“Sebagai wakil menteri, saya turut menyaksikan langsung bagaimana kementerian ini bekerja tanpa henti. Memastikan keberangkatan pekerja migran yang legal dan aman, mengadvokasi hak pekerja di luar negeri, hingga membangun skema pemberdayaan bagi para purna pekerja migran agar mereka kembali sebagai pribadi yang tangguh dan mandiri,” jelasnya.
Bagi Christina, buku ini tidak hanya menjadi dokumentasi administratif, melainkan juga inspirasi moral.
“Tapi panggilan nurani untuk membantu mereka yang membawa harum nama Indonesia di dunia internasional,” imbuhnya.
Sementara itu, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding menyampaikan bahwa buku ini merupakan bentuk tanggung jawab politik atas amanah yang diembannya dalam memimpin kementerian baru yang dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: 200 Hari Kerja, KP2MI Selesaikan 567 Aduan Pekerja Migran
“Buku ini berisi data apa yang sudah kami lakukan dan data manajemen pengelolaan internal yang sudah kami bangun yang tujuannya adalah membangun sistem budaya kerja di kementerian yang baru dibentuk Presiden Prabowo Subianto ini,” ujar Karding.
Ia menambahkan, buku tersebut juga menyajikan data mengenai jumlah pekerja migran terampil yang telah diberangkatkan secara prosedural, serta upaya peningkatan kapasitas melalui pelatihan keterampilan, literasi keuangan, dan pengelolaan remitansi.
“Tentunya kita juga memuat bagaimana pelindungan yang telah kita berikan kepada pekerja migran kita, tentunya dengan bekerja sama dengan berbagai kementerian/lembaga,” pungkasnya.